Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Ketahanan keluarga merupakan modal penting dalam membangunan suatu negara. Sebab, pembentukan karakter dan kualitas sumber daya manusia berawal dari keluarga. Namun kondisi saat ini membuat ketahanan keluarga menjadi lemah. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayan Keluarga BKKBN Sudibyo Alimoeso mengatakan, lemahnya ketahanan keluarga terlihat dari tingginya angka pernikahan dini. "Kita tahu persis fungsi-fungsi keluarga ini sudah dilupakan. Dan akhirnya kita sering dengar banyak fenomena pernikahan dini," kata Sudibyo. Menurutnya selain berisiko tingginya angka perceraian, pernikahan dini pun mengancam kualitas kesehatan anak dan balita. Menurutnya, bayi yang dikandung ibu di bawah umur (pelaku pernikahan dini) rentan kekurangan gizi. Pasalnya, bayi yang dikandung akan berebut asupan gizi dengan ibu yang masih dalam masa pertumbuhan. Selain itu, pelaku pernikahan dini menurutnya belum memahami dengan baik seluk-beluk kehidupan berkeluarga. "Sehingga dia tidak tahu arti keluarga. Akibatnya banyak kasus anak dan balita tidak tertangani dengan baik, gizi maupun tumbuh kembangnya," katanya Ia menekankan bahwa balita merupakan awal pembentukan generasi selanjutnya. "Jadi fenomena ini mengkhawatirkan karena akan mengganggu ketahanan keluarga yang menjadi modal penting dalam membangun suatu bangsa," katanya.(k57/k29)
Ketahanan Keluarga Lemah, Pernikahan Dini Marak
Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Ketahanan keluarga merupakan modal penting dalam membangunan suatu negara. Sebab, pembentukan karakter dan kualitas sumber daya manusia berawal dari keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wisnu Wage Pamungkas
Editor : Wisnu Wage Pamungkas
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 jam yang lalu
Optimalkan PAD, Pemkot Bandung Uji Coba Bayar Parkir via QRIS
16 jam yang lalu