Musik Underground Tak Identik Dengan Sex, Drugs & Rock N' Roll

[caption id="attachment_186448" align="aligncenter" width="600"] ilustrasi (bisnis-jabar)[/caption] Bisnis-Jabar.com, BANDUNG—Vocalis band underground Man Jasad menampik jika kehidupan komunitas underground identik dengan kekerasan yang sering dipersepsikan oleh sebagian orang. Man Jasad yang juga merupakan komunitas Dead Metal mengungkapkan musik underground hanya sebatas selera musik. Soal perilaku pecinta Undeground itu sudah menjadi urusan pribadi. “Anggapan miring masyarakat diakibatkan banyak yang melihat Undergrounddi luar negeri yang dikenal  menganut Sex, Drugs dan Rock N Roll," katanya, Selasa (22/10/2013). Adapun peristiwa konser band underground di gedung Asia Afrika Cultural Center (AACC) pada 2008, yang menewaskan 11 orang komunitas underground pasca penampilan band metal Beside akibat kesalahan panitia. "Jangan selalu mengingat tragedi gedung AACC pada 2008. Itu kan kesalahan panitia," katanya. Sementara itu, kegiatan acara diskusi di Universitas Padjadjaran (Undpad) pada Senin (28/10/2013) mendatang dalam memperingati sumpah pemuda, pihaknya akan mendatangkan 100 orang penggemar Death Metal. Kemudian 100 orang penggemar Punk yang diwakili Tjukimay, dan 100 orang penggemar Hardcore yang diwakili Outright. Man menambahkan, Bandung sendiri menjadi kota dengan populasi pecinta Underground terbanyak ke tiga di dunia. Untuk genre Deathmetal saja ada 140 Band yang produktif.(k32/yri)