Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Satpol PP Kota Bandung membantah pihaknya telah membiarkan pedagang menggunakan trotoar di Jalan Soekarno Hatta tepatnya di perempatan Mochamad Toha sebagai tempat berjualan kusen atau kayu. Kepala Satpol PP Kota Bandung Ferdy Ligaswara mengatakan pihaknya memang sering mendapatkan keluhan warga masyarakat akan penjualan kusen di kawasan tersebut yang telah memakan trotoar sepanjang telah mencapai 1 kilometer. "Ini problem bersama dan telah lama. Kami akan segera segera tertibkan kembali. Termasuk kami telah memberikan surat peringatan tetapi mereka tetap membandel," kata Ferdy kepada wartawan di Bandung, Selasa (3/9/2013). Dia menegaskan trotoar bukanlah sarana untuk berjualan karena itu diperuntukan sebagai akses bagi pejalan kaki. Siapapun yang ingin mendapatkan penghasilan sebaiknya tidak menghalalkan segala cara termasuk yang merugikan masyarakat karena menggunakan fasilitas umum. "Alangkah lebih baiknya warga yang mengeluhkan akan hal itu untuk membuat surat tertulis kepada aparat kewilayahan setempat agar penanganan pedagang kusen bisa diprioritaskan," ujarnya. Untuk mengatasi hal ini masyarakat pun perlu didorong untuk menjadi subjek ketertiban bukan objek. Karena, sesering apapun penertiban yang dilakukan Satpol PP seringkali berakhir dengan 'kucing-kucingan'. "Kesadaran dan kepatuhan harus menjadi kebutuhan jangan atas dasar keterpaksaan. Satpol PP terus bekerja sebab kalau sebulan saja libur kesemrawutan bisa terjadi dimana-mana," paparnya.(k6/k29)
Satpol PP Janji Tertibkan Penjual Kusen di Jalan Soekarno Hatta
Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Satpol PP Kota Bandung membantah pihaknya telah membiarkan pedagang menggunakan trotoar di Jalan Soekarno Hatta tepatnya di perempatan Mochamad Toha sebagai tempat berjualan kusen atau kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

16 jam yang lalu
Goyahnya Pabrik di Kawasan Asia oleh Tarif Trump

18 jam yang lalu
Palm Oil Industry: Indonesia Seeks New Export Markets
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

15 jam yang lalu
Nilai Ekspor Jabar Maret 2025 Turun, Impor Konsisten Naik

16 jam yang lalu
Tarif Listrik Kembali Katrol Inflasi Jabar 1,01%
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
