BANDUNG (bisnis-jabar.com)—Perubahan cuaca yang akhir-akhir ini melanda kawasan di Indonesia harus disikapi dengan kewaspadaan. Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Deddy Mizwar meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat untuk bersiaga menghadapi persoalan ini untuk meminimalisir risiko bencana. "Bencana memang tidak bisa diprediksi. Sebentar lagi terjadi perubahan musim luar biasa, cuaca ekstrim, kadang panas sekali, kadang hujan. BPBD harus stand by setiap saat memonitor seluruh wilayah," katanya. BPBD menurutnya memiliki peran penting dalam hal mitigasi bencana yang bisa setiap saat terjadi. Mengingat Jawa Barat menjadi daerah yang paling rentan terkena bencana alam. “Semua risiko bencana di Jabar, mulai dari gunung berapi, banjir, longsor, sampai angin puting beliung bisa terjadi di Jabar,” katanya. Wagub sendiri mengaku sudah melakukan pengecekan dan meninjau kesiapaan BPBD Jabar. Menurutnya jangan sampai ada persiapan internal yang bisa menghambat kerja kesiagaan. “Komunikasi di sini sangat penting. Sebab semua wilayah Jabar harus diwaspadai. Ini tanggung jawab kita bersama karena menyangkut keselamatan bersama," katanya. Ia menilai peralatan dan personel yang dimiliki BPBD dalam pencegahan dan penanggulangan bencana sudah cukup memadai. Termasuk juga anggaran yang tahun ini mencapai Rp 100 miliar. “Saya surprise,” ujarnya.(k57/k29/yri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
