Onno W Purbo: Indonesia Wajib Hemat dengan Open Source

[caption id="attachment_164126" align="alignright" width="300"] (bisnis-jabar.com)[/caption] BANDUNG (bisnis-jabar.com)—Kesiapan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia untuk menetapkan sistem operasi open source khususnya pada pihak pemerintah dikabarkan sedang menunggu proses yang berjalan. Onno W Purbo, Pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi mengungkapkan sebelumnya hal tersebut hanya saran dari beberapa komunitas. “Saat ini sedang menunggu putusan menteri. Akan tetapi, hal tersebut memang baik dan harus di dorong terus,” katanya, Senin (1/7). Onno mengungkapkan, penjajahan di negara Indonesia sudah mulai berubah tidak lagi menggunakan bedil melainkan menggunakan uang  dari hasil lisensi. Dari sekitar 3 juta laptop yang terjual dalam satu tahunnya, ketika sebuah sistem operasi original Microsoft seharga Rp1 juta, artinya sekitar Rp3 triliun uang dari Indonesia hilang. Tidak hanya itu saja, menurutnya perangkat lunak pendukung yang dijual dengan harga sekitar Rp 1 juta  untuk home office dan sekitar Rp3 juta untuk office professional tentunya akan menarik uang masyarakat Indonesia lebih banyak lagi bahkan hingga triliunan. “Yang mendapatkan hasilnya Bill Gates, Indonesia dapat apa?” Menurutnya, Indonesia membayar mahal itu semua secara tunai hanya untuk sebuah selembar kertas yang menyatakan Negara Indonesia tidak membajak. “Jadi terbayang, berapa penghematan yang dapat dilakukan bila pemerintah mulai menggunakan open source,” ujarnya. (k31/ija)