Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUAH-BUAHAN: China Setop Manggis Asal Tasikmalaya

[caption id=attachment_154082 align=alignright width=300] (antara)[/caption]

[caption id="attachment_154082" align="alignright" width="300"] (antara)[/caption] TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com)–Petani manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya kelimpungan menjual hasil panen mereka sebab pasar ekspor luar negeri satu-satunya yang menjadi andalan yaitu China kini berhenti menerima pasokan tanpa alasan jelas. Hal tersebut juga membuat panen raya manggis saat ini terancam tidak terjual dengan harga yang layak. Pengusaha manggis asal Puspahiang Asepudin mengatakan setiap hari petani rata-rata mengirim manggis ke China antara 100 sampai 200 ton dengan jenis kualitas super dengan harga paling rendah Rp12.000/Kg. Untuk menekan angka kerugian, petani mencari pasar lokal, seperti Surabaya, Bandung, dan Cirebon. Akan tetapi, katanya, serapan pasar lokal belum sebanding dengan pasaran ekspor baik dalam kuantitas maupun harga.  Penjualan paling tinggi antara 25ton-30 ton per hari dengan harga Rp5.000/kg. “Penyebabnya manggis Puspahiang kalah dengan Thailand. Harga manggis Thailand lebih murah karena biaya transportasi yang murah dibandingkan dengan dari Indonesia,” katanya. Pengusaha lain Doni, 35, menuturkan manggis dikembalikan ke Tasikmalaya dalam keadaan membusuk sehingga tidak sempat terjual. “Manggis sempat dikembalikan, padahal kualitas layak ekspor. Begitu tiba di Tasikmalaya tidak bisa dijual lagi karena terlalu lama tersimpan dan rusak di jalan," katanya. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya Hendri Nugroho mengatakan salah satu penolakan manggis Tasikmalaya ke China karena di Thailand sedang panen raya. Sehingga begitu pasar manggis di China terpenuhi, importir menghentikan manggis dari Tasikmalaya. Akan tetapai, dia juga mengkhawatirkan kejadian ini berkaitan dengan pelarangan impor buah-buahan sehingga buah-buahan asal China tidak bisa masuk ke Indonesia.(k55/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro