Ilustrasi (reuters) BANDUNG (bisnis-jabar.com)--Sebut saja nama perempuan itu Dea, umurnya 25. Bodinya bohai dan memiliki tato kupu-kupu di punggung. Pekerjaan Dea sehari-hari mangkal di kawasan Jl. Pungkur Bandung sebagai pekerja seks komersil (PSK). Sebagai PSK, Dea mengaku pendapatan per harinya bisa sampai Rp800.000, itu juga tergantung pada kondisi cuaca. Jika hujan, pendapatannya pasti turun. “Lumayanlah pendapatan mah cukup buat makan sehari-hari,” katanya saat berbincang dengan bisnis-jabar belum lama ini. Dea mengaku pertama kali terjun ke dunia malam tepatnya sekitar lima tahun yang lalu. Awalnya, perempuan yang sudah tiga kali menjanda ini ditipu oleh suami pertamanya. “Saat menikah pertama kali, suami saya ternyata sudah menikah. Saya frustasi dan minta cerai,” ujarnya. Dea pun menikah dengan suami yang keduanya, namun tidak berlangsung lama karena suaminya meninggal dunia. Di situlah benaknya langsung berencana terjun menjadi PSK. Setelah beberapa tahun menjadi PSK, Dea kembali menikah dengan seorang langganannya. Namun, pernikahannya pun tak kunjung lama disebabkan tidak ada kecocokan dari masing-masing. Di mata Dea, hasil jerih payahnya itu digunakan untuk kebutuhan keluarga terutama untuk biaya sekolah anaknya yang kini menginjak sekolah dasar. “Saya melakukan pekerjaan ini tak lain dan tak bukan hanya untuk membiayai keperluan sekolah anak saya,” ucap perempuan yang mengaku pernah bekerja sebagai sales di salah satu provider itu menutup pembicaraan. (k5/yri)
DUNIA MALAM: Kisah Pilu PSK Jalan Pungkur Bandung
Ilustrasi (reuters)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

40 menit yang lalu
Ramalan Nasib Saham GOTO Selepas Boy Thohir Cs Undur Diri

16 jam yang lalu
Badai Manufaktur Dunia Akibat Tarif Trump
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
