STUDIO NINE: Mampu Unjuk Gigi di Pasar Sepatu Global

(studio nine) Studio Nine footwear yang mulai dikenal masyarakat pada 1996 merupakan secondline produk sepatu Andre Valentino. Produk Andre Valentino sendiri sudah eksis di negara-negara Asia Tenggara sejak 1995. Kedua merek ini dinaungi oleh PT Saga Machie. Sri Rejeki, Marketing Communication PT Saga Machie, mengatakan saat krisis ekonomi melanda Indonesia manajemen hampir membuat keputusan untuk menghentikan produksi sepatu handmade itu. Niat tersebut akhirnya diurungkan karena keyakinan merek yang cukup fashionable ini telah memiliki pangsa pasar. “Segmentasi market pelanggan dengan usia 20-40 tahun ini bisa dibangun kembali,” ujarnya kepada bisnis-jabar.com, Rabu (31/10). Salah satu caranya dengan berusaha terus mengikuti trend mode. Sri mengatakan sang owner Ibu Aulia, pemilik kedua merek ini pun menggali ide-ide segarnya dengan melakukan perjalanan ke Milan, Bologna, Florence, Paris, New York, Los Angeles, dan Tokyo. Itulah sebabnya alas kaki yang terkenal nyaman ini selalu memiliki desain yang seksi. “Hal ini membuat kami tetap berkibar di negeri sendiri,” tuturnya. Tahun 2002, kompetitor asing masuk ke Indonesia, di antaranya Charles & Keith dari Singapura dan Vincci dari Malaysia. Dalam negeri sendiri pun terdapat kurang lebih 100 brands. Untuk mengantisipasi persaingan di pasar domestik, Studio Nine direposisi dan tampil dengan harga yang lebih ekonomis. “Tujuannya untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” tambahnya. Menurutnya, setelah 16 tahun berdiri, Studio Nine telah merebut hati pria dan wanita yang berjiwa muda. Dia berharap produk ini dapat terus berkibar di tengah sepatu-sepatu buatan Indonesia lainnya yang sedang marak diproduksi.(m04/yri)