[caption id="attachment_260215" align="alignleft" width="300" caption="ilutrasi/fanpop.com"][/caption] LOS ANGELES - Setelah satu dekade didominasi film berdarah-darah, kini genre film horor kembali ke film berbujet rendah namun meraup untung besar dengan menjual kisah-kisah hantu. Kesuksesan "Paranormal Activity" pada 2009, film yang dibuat dengan us$15.000 dan meraih pendapatan lebih dari US$107 juta di box office Amerika Serikat, telah mengobati kehausan penonton dan studio film yang rindu hal-hal penyebab bulu kuduk meremang di malam hari. Para penonton sebelumnya dihibur oleh serial film berdarah-darah "Saw" yang mengisahkan pembunuh berantai sadis, film itu pada musim ini berkelompok dengan film horor supernatural seperti "Sinister" dan "Paranormal Activity 4". Tren film supernatural tanpa banyak darah dimulai tahun ini dengan "The Woman in Black" dan "The Apparition" serta disambung tahun 2013 dengan film horor "Mama", "Evil Dead", "Carrie", juga "Scary Movie 5" yang menjadi parodi "Paranormal Activity". "Sekarang gaya film kembali ke ketegangan klasik," kata Henry Joost yang menjadi asisten sutradara "Paranormal Activity" ketiga dan keempat bersama Ariel Schulman, seperti dikutip Reuters. "Saat Anda dijejali dengan film sadis terus menerus selama satu dekade, Anda ingin menonton sesuatu yang jauh berbeda." "Sinister" saat ini diputar di bioskop Amerika Serikat untuk para pecinta Halloween, menghadirkan seorang pengarang (Ethan Hawke) yang menemukan video berisi pembunuhan misterius dan menemukan bahwa dirinya dikejar makhluk halus. Sutradara Scott Derrickson mengatakan, penonton mencari tayangan horor supernatural tanpa lumuran darah sebagai cara melarikan diri dari berita seputar perang dan pembunuhan kejam. "Kekerasan dan kepedihan yang terjadi di dunia nyata terbentuk dalam realitas orang Amerika, itu membuat film sadis (seperti "Saw") bukanlah katarsis yang dicari orang-orang," kata Derrickson. Film hantu berdana rendah menjadi box-office "Saw" diproduksi dengan dana 1,2 juta dolar dan meraup lebih dari 55 juta dolar di box office pada 2004 dan melahirkan film-film lanjutannya yang disebut "film penuh siksaan" karena menampilkan kekerasan kejam dalam porsi besar. Tren itu melahirkan trilogi "Hostel", "The Texas Chainsaw Massacre: The Beginning" pada 2006, dan "The Strangers" pada 2008. Meskipun film-film "Saw" awalnya meraup profit besar -film kedua dan ketiga masing-masing meraih keuntungan lebih dari 80 juta dolar di box office domestik- keuntungan itu menurun pada 2009, saat film ketujuh dan film terakhir "Saw 3D: The Final Chapter" diproduksi dengan dana US$20 juta dolar dan hanya meraih pendapatan kotor US$45 juta dolar. "Film yang isinya sadis seperti "Saw" dan "Hostel" sudah berlebihan. Orang-orang ingin dihibur dengan plot cerita, tidak hanya hal-hal yang jauh di atas imajinasi," kata Bradley Jacobs, editor film di US Weekly. Sebagai perbandingan, film-film "Paranormal Activity" yang menggambarkan ketegangan dan fenomena aneh membawa perubahan sebagai genre baru yang hemat dana. Banyak hal-hal menyeramkan digambarkan tanpa harus tampil di layar dan sengaja dibuat selayaknya rekaman yang gambarnya tidak jernih, sehingga tidak perlu ada dana untuk efek spesial dan shot penuh aksi. film "Paranormal" yang kedua dibuat dengan modal sekitar 3 juta dolar dan mendapat pendapatan US$84 juta, sementara film ketiga dibuat dengan US$5 juta dan meraih pendapatan bruto lebih dari US$104 juta di Amerika Utara. "Keuntungan membuat film yang modalnya kurang dari US$5 juta dan keuntungan yang berlipat-lipat menjadi daya tarik bagi studio-studio film," kata Derrickson. "Sinister", diproduksi seharga US$3 juta, telah meraup pendapatan kotor US$39 juta setelah tayang tiga minggu di bioskop Amerika. "Paranormal Activity 4" yang dibuat dengan dana US$5 juta telah mengumpulkan pendapatan lebih dari US$43 juta sejak tayang 19 Oktober. "Para penonton kini sadar bahwa rasa tegang dan antisipasi saat menonton horor lebih terasa saat melihat film berbujet rendah ini," kata Derrickson. (antara/ajz)
Film Hantu Lebih Laku dari Thriller Penuh Darah
[caption id=attachment_260215 align=alignleft width=300 caption=ilutrasi/fanpop.com][/caption]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Hati-hati RI Ekspor Beras ke Malaysia
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
