Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Kabupaten di Sumut Kembangkan Kopi Arabika

MEDAN - Tujuh kabupaten di Sumatera Utara mengembangkan kopi arabika karena komoditas tersebut laku keras di pasar nasional dan internasional.

MEDAN - Tujuh kabupaten di Sumatera Utara mengembangkan kopi arabika karena komoditas tersebut laku keras di pasar nasional dan internasional. "Petani memilih untuk membudiyakan kopi arabika karena prospeknya bagus," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara Aspan Sofian di Medan, Kamis. Tujuh sentra produksi yang terus mengembangkan tanaman kopi arabika itu, menurut dia, adalah Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan. "Ketujuh kabupaten itu, selama ini merupakan andalan bagi Sumut dalam menghasilkan kopi arabika yang benar-benar berkualitas," kata Aspan. Dia mengatakan, memang selama ini, kopi arabika yang dihasilkan petani Sumut, telah lama dikenal di pasaran Jakarta, Surabaya, Makassar dan daerah lainnya di Tanah Air. "Kualitas kopi arabika Sumut belum bisa disaingi kopi-kopi dari daerah lainnya.Ini harus tetap dipertahankan dan jangan sampai menurun,"ucap dia. Lebih lanjut dia mengatakan, petani di Sumut lebih banyak menanam dan mengembangkan kopi arabika dari pada kopi robusta. Karena, jelasnya, kopi arabika ini memiliki citra rasa yang khas dan tidak terdapat pada jenis kopi robusta. "Petani kopi arabika di Sumut, dalam setiap tahun terus meningkatkan produksi mereka," ucap mantan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Tapanuli Selatan itu. Ketika ditanya berapa luas areal tanaman kopi di Sumut, Aspan mengatakan, kopi arabika seluas 57.141,89 hektare dengan tingkat produktivitas sebanyak 1.153,75 kg per hektare/tahun dan kopi robusta seluas 23.103,10 hektare dengan tingkat produktivitas sebanyak 649,39 kg per hektare/tahun. "Tanaman kopi di Sumut, banyak dikelola oleh petani maupun kebun milik masyarakat.Dinas Perkebunan Sumut terus mendorong petani agar terus meningkatkan produksi dan menjaga tanaman kopi yang mereka kelola tersebut," kata Aspan. Data yang diperoleh menyebutkan, kopi arabika (Coffea arabica) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi produk ekspor unggulan di Indonesia. Harga kopi arabika lebih mahal dibandingkan dengan kopi robusta karena adanya cita rasa khas. Untuk kualitas ekspor saat ini harga kopi arabika berkisar antara US$3-4 per kg sedangkan kopi robusta US$1,4-2 per kg. Kemudian tanaman kopi arabika di Kabupaten Dairi mencapai seluas 10.339 hektare dengan produksi 10.733,20 ton pertahun. Lokasi kecamatan yang terdapat menanam kopi tersebut, Kecamatan Sidikalang, Sitinjo, Berampu, Perbualuan, Sumbul, Silima, Punga-punga, Lae Parira, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hulu dan Kecamatan Pegagan Hilir. (antara/ajz)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ajijah
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper