BANDUNG (bisnis-jabar.com)--Pemprov Jabar mewaspadai kemungkinan embrio terorisme berkembang di sejumlah daerah pascaledakan bom di Beji, Kota Depok pekan lalu. Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengatakan terorisme dan narkoba indikatornya sama yakni ketidakmampuan guru, lingkungan, dan orang tua memperhatikan anak muda. Ia juga mengkritisi makin melemahnya pengawasan lingkungan terhadap para pendatang baru yang mencurigakan. “Adanya sarang teroris atau pembuatan narkotika di perumahan warga, itu indikasi Pak RT dan Pak RW-nya tidak peduli lagi tentang hubungan antar tetangga,” katanya. Menurutnya jika aturan Tamu Wajib Lapor 1 x 24 Jam diberlakukan, hal itu tidak akan terjadi. “Setiap gerakan atau kegiatan yang mencurigakan bakal terdeteksi," katanya. Mengenai keberadaan teroris yang beberapa terendus di Depok, Dede melihatnya dari sisi letak geografis Kota Depok yang dekat dengan DKI Jakarta. "Jakarta menjadi sasaran utama para teroris. Dan Depok dekat dengan Jakarta,” katanya. Apalagi Depok bisa disebut kota pendatang. Namun Dede memastikan bukan hanya Depok yang harus diawasi. Semua daerah di Jabar, seperti Bogor, Bekasi, Bandung, Garut, mesti bisa membaca dan mendeteksi sejak dini aksi terorisme atau narkotika. “Ya semuanya,” katanya. (ajz)
TERORIS: Tamu Wajib Lapor 1 X 24 Jam Tinggal Kenangan
BANDUNG (bisnis-jabar.com)--Pemprov Jabar mewaspadai kemungkinan embrio terorisme berkembang di sejumlah daerah pascaledakan bom di Beji, Kota Depok pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wisnu Wage Pamungkas
Editor : Wisnu Wage Pamungkas
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

26 menit yang lalu
Giant Investors Reap Double Gains from PTBA Shares

2 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Borong Lagi Saham GJTL Juni 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
