Bagi wanita yang satu ini, berkarier di perhotelan adalah dunia yang baru sekaligus menantang. Sebelum berkutat di bidang Public Relations hotel, ibu dua anak ini sudah malang melintang menjadi PR di salah satu perusahaan operator selular besar nasional. Wanita bernama lengkap Susanti Jaya, saat ini menjabat sebagai Public Relations sekaligus Front Office Manager Hotel Grand Aquila, Bandung. Ketika memulai berkarir di Aquila pada Maret 2011 lalu, keadaan hotel sedang terombang-ambing dengan kondisi bisnis perusahaan yang kurang sehat. Masyarakat berpikiran negatif karena ada sebuah permasalahan yang menerpa hotel. "Meski keadaan sedang tidak baik, saya tidak bisa berlama-lama dalam melakukan adaptasi. Saya harus mengibarkan kembali bendera Aquila," katanya saat berkunjung ke kantor Bisnishotel. Tantangan baru di hadapan, Sarjana Ekonomi Unpar Bandung ini bermodalkan keyakinan, mendalami segala persoalan yang terjadi saat itu. mulai dari masalah internal dan ego antar divis menjadi konsen pertama yang harus dibenahi. Sebagai PR sekaligus menjadi pelayan bagi tamu hotel, manager yang diakuinya cerewet ini, harus melaksanakan tugas berat mengembalikan citra positif hotel. Ratusan karyawan saat itu berada di bawah manajemen baru. Meski kondisi internal hotel morat-marit, namun karyawan harus tetap bekerja dan mendapatkan penghidupannya. "Namun saat itu kita akan tertinggal jika harus membenahi kondisi internal hotel terlebih dahulu tanpa memperhatikan hubungan eksternal. Persaingan yang ketat membuat kami harus menyeimbangkan keduanya," tutur Santi, sapaan akrabnya. Wanita berkulit putih ini banyak mengambil pelajaran dari pekerjaan sebelumnya. Menurutnya, dunia selular perlu diacungi jempol dari sisi team work. Cara pandang dalam dunia selular juga lebih maju dan ketat karena adanya persaingan. "Hal tersebut saya terapkan di dunia hotel untuk menghadapi persaingan dengan hotel lain," ungkapnya. Santi juga merupakan tipe orang yang senang berbincang. Kesenangannya sangat berpengaruh dalam aktivitas networking atau menjalin hubungan dengan pihak lain. Dia berharap ke depan Hotel Grand Aquila menjadi hotel yang diminati dan dapat memberikan pelayanan maksimal pada tamu. Pembenahan atau recovery terus dilakukan dalam berbagai hal. Misalnya dalam bentuk fisik bangunan, meski Aquila tergolong hotel lama, fisiknya akan terus dipelihara. Semua pembenahan dilakukan demi memuaskan tamu. "Perbaikan pelayanan dan fasilitas ini tentu berpengaruh pada pemasukkan hotel. Adanya pembenahan ini juga akan memudahkan ketika melakukan promosi." Perempuan berkacamata ini bukanlah tipe orang yang mencari batu loncatan dalam bekerja. Dia bekerja di dunia selular hampir 10 tahun. Menurutnya 5 tahun adalah waktu yang cukup untuk mendalami sesuatu, ikatan batin dengan perusahaan juga sudah kuat. “Batu loncatan biasanya hanya 1 atau 2 tahun saja. Apa yang bisa didapatkan?” katanya. Menurut Santi, yang terpenting adalah berbuat yang terbaik. Dengan begitu perusahaan juga tak akan menutup mata akan keberadaan kita. Lulusan S1 Universitas Parahyangan Jurusan Ekonomi ini mengingatkan bahwa setiap yang kita lakukan pasti membuahkan hasil. Santi juga selalu berupaya untuk bersyukur atas apa yang sudah didapatkan. “Jika kita melakukan yang terbaik dan berpikir positif maka akan ada aura positif, rejeki juga akan mengikuti kita,” tambahnya. saat ini, dirinya berkomitmen untuk berkarier sepenuhnya di perhotelan. meskipun hotel adalah tempat yang tidak pernah tertutup pintunya apalagi ketika hari libur termasuk hari raya. "Selalu ada yang prioritas, kalau menghadapi hal seperti ini tergantung bagaimana cara kita memberi pandangan pada mereka,” ujarnya. Membangun Kembali Team Work Mempersatukan kembali semangat kerja karyawan di tengah kondisi perusahaan yang ditimpa masalah tentu tidak mudah. Namun, baginya segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya agar keadaan menjadi semakin baik. Untuk menguji kekompakan karyawan dan membangun rasa memiliki. Manajemen membuat program pengecatan gedung Hotel Aquila dan merapikan paving blok pelataran parkir yang melibatkan seluruh jajaran direksi dan karyawan. "Untuk membangun team work, rasa memiliki dan rasa empati seluruhnya terlibat dalam kegiatan itu. dan hasilnya cukup efektif membangun kembali soliditas karyawan dalam bekerja. Tapi ini bukan persoalan efisiensi. Manajemen pernah kecewa melelang pekerjaan kepada pihak ketiga," ucap Santi. Menurutnya, dukungan dari owner Hotel Grand Aquila sampai saat ini sangat mendukung proses recovery perusahaan sehingga bisa memperkuat kembali keadaan internal dan mengangkat kembali kepercayaan para tamu hotel. "Sekarang ini team work semakin baik, komentar para tamu juga sudah semakin membuat manajemen hotel semakin percaya diri untuk berlari cepat ke depannya." (k60/fsi)
Susanti Jaya: Bergerak Cepat Kibarkan Lagi Bendera Aquila
Bagi wanita yang satu ini, berkarier di perhotelan adalah dunia yang baru sekaligus menantang. Sebelum berkutat di bidang Public Relations hotel, ibu dua anak ini sudah malang melintang menjadi PR di salah satu perusahaan operator selular besar nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
8 jam yang lalu