Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAFE SAPULIDI: Hadir dengan Nuansa Pedesaan di Tengah Kota

(rachman/bisnis-jabar)
Bisnis-jabar/rachman
Bisnis-jabar/rachman

(rachman/bisnis-jabar) Kawasan Cihampelas, Bandung, merupakan salah satu kawasan belanja populer yang selalu ramai dikunjungi pada hari biasa, akhir pekan maupun saat musim liburan. Di tengah hiruk pikuk kawasan ini terdapat sebuah café bernuansa unik dengan nama Sapulidi Dahareun Ngampoeng di Café. Café yang satu ini dikelola oleh Sapulidi Group. Hampir keseluruhan destinasi kuliner di bawah bendera Sapulidi Group menggabungkan unsur alami. Selalu ada udara terbuka, unsur pedesaan, air, dan unsur kayu. Pemiliki Sapulidi Group, Bob Doank, terbilang ekstrim dalam menggabungkan berbagai unsur itu. Menurut Irwan Jasminee, Food & Beverage Manager Sapulidi Group, Bob tidak menyukai gaya bangunan mewah, Bob lebih menyukai sesuatu yang apa adanya. Sapulidi Dahareun Ngampoeng di Café banyak dihiasi barang antik dari seluruh Indonesia dan atapnya terbuat dari ilalang. Café ini berdiri di atas lahan seluas  1 hektare. Alunan musik khas Sunda akan memanjakan telinga para pengunjung café yang memiliki konsep pencahayaan minimalis ini. Makanan yang disajikan di tempat ini hampir 100% merupakan makanan pedesaan khas Jawa Barat yang resepnya diracik oleh Bob Doank sendiri. Bahkan beberapa menu tak akan kita jumpai di tempat lain. Café terbagi menjadi 5 bagian yaitu teteclean (tempat yang bentuknya berundak), bugundukan (artinya berkumpul, tempat ini biasa untuk acara seperti gathering), jaroget (artinya semacam pesta atau joget, sering digunakan untuk acara yang sifatnya meriah), leueuteun (tempat untuk minum) dan lesehan berbentuk saung-saung di area taman. Bisnis-jabar/rachman Band besar asal Bandung, Peterpan, dapat dikatakan lahir di sini. Sebelum melejit, band ini pernah menjadi home band  di Sapulidi Dahareun Ngampoeng di Café. Irwan mengatakan ada beberapa menu yang “most wanted” atau paling dicari. “Bisa dikatakan, belum ke Sapulidi jika belum mencoba menu-menu ini,” katanya. Menu yang dimaksud Irwan yaitu ikan penghuni Sapulidi, ayam bakar warisan, jamur jadi ngeunah dan buncis kaoncoman. Untuk minuman ada Sapulidi punch. Ikan penghuni sapulidi, merupakan hidangan berbahan dasar anak ikan nila yang diambil langsung dari kolam ikan di area cafe. Ikan digoreng sangat garing hingga bisa dimakan dengan tulangnya. Pelengkapnya sambal kecap yang terdiri dari kecap, tomat, bawang, cabai rawit serta ditambah jeruk nipis. Ayam bakar warisan sekilas bentuknya sama dengan ayam bakar di tempat lain. Satu ekor ayam dibakar lalu dipotong-potong dilapisi bumbu kecap yang dicampur bumbu rahasia, bumbu ini hanya diketahui oleh Bob Doank. Rasanya tentu saja berbeda dengan ayam bakar di tempat lainnya. Untuk melengkapi sajian ini dihidangkan pula sambal terasi merah. Jangan terkecoh ketika menikmati menu bernama jamur jadi ngeunah. “Banyak tamu marah-marah setelah makan hidangan ini, mereka mengira kami memberi menu berbahan ayam padahal mereka meminta jamur,” kata Irwan. Jamur jadi ngeunah terbuat dari jamur putih yang dipotong-potong lalu dicampur adonan tepung. Jamur berbalut tepung kemudian digoreng dan dibakar. Rasa jamur berubah menyerupai rasa daging ayam. Tumis berbahan dasar buncis yang diberi nama buncis kaoncoman memiliki rasa buncis segar bercampur gurih dan asinnya oncom. Sungguh cocok menjadi pelengkap makanan lainnya. Café ini juga memiliki beberapa pilihan sajian nasi diantaranya nasi sangrai. Nasi ini merupkan nasi putih matang diberi bumbu dan digoreng tanpa minyak. Minuman terfavorit di sini adalah Sapulidi Punch, minuman sehat kaya vitamin karena terbuat dari campuran nanas, melon, leci, sirsak dan mangga yang diberi pemanis simple syrup. Selain itu, ada beberapa menu lain yang patut dicoba misalnya ikan bakar daun, yaitu ikan besar yang digoreng sebentar dan dibungkus daun pisang lalu dibakar. Lalu ada ayam kahaseupan, yaitu ayam yang diasap kemudian digoreng. Tamu juga dapat merasakan berbagai minuman tradisional seperti bandrek dan bajigur.  Menu-menu khas Sunda berbahan dasar sayur seperti karedok, sayur asem dan ulukutek leunca juga dapat menjadi pilihan.  Seperti yang dikatakan Irwan, sebagian besar menu di sana merupakan makanan Sunda. Namun tetap ada sedikit menu western seperti steak. Sapulidi Group memiliki beberapa destinasi kuliner lainnya yaitu Sapulidi Café, Resort & Gallery (Sapulidi Makan di Sawah) yang berada di Jalan Sersan Bajuri, Cihideung, Lembang dan Imah Seniman di Jalan Kolonel Masturi, Cikahuripan, Lembang. Ada juga Warung Kampung di Jalan Raya Tangkuban Perahu, Lembang. Sapulidi Group juga menjajaki Bali. (k60/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper