Petualangan Alam di Kemah Safari Resort Memang Seru Abis!

(bisnis-jabar.com) Taman Safari Bogor memang menawarkan banyak pilihan rekreasi. Salah satunya adalah Kemah Safari Resort yang menawarkan beragam pengalaman petualangan alam nan menyenangkan. Bagaimana rasanya menikmati petualangan alam itu? Ikuti pengalaman perjalanan rombongan Bisnis Indonesia, akhir pekan lalu. Kemah Safari Resort merupakan paket petualangan alam yang komplet. Mulai tracking, kemping, outbond, hingga pemberian materi konservasi alam. Pengalaman pertama petualangan alam ini dimulai dengan Safari Track.  Lokasi ini merupakan bagian dari Taman Safari Indonesia (TSI) di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Menikmati safari track, lebih seru bila dilakukan secara bergerombol, minimal 5 orang hingga seratus orang. Memasuki  wahana ini, pengunjung akan dipandu oleh guide. Jalan masuk, sekitar 50 meter sebelum pintu gerbang Taman Safari . Di situ ada jalan kecil yang dinamai jalan kancil. Track ini sepanjang 3 kilometer. Kalau ingin lebih seru, menurut pemandu Hengki , bisa melintasi Track Macan sepanjang 9 kilometer atau nambah 6 kilometer dari Jalur Kancil. Begitu turun dari jalan utama, kita disuguhi sungai kecil dengan gemercik air yang sangat jernih. Di kiri kanan rimbun pohon didominasi bambu yang terlindungi. Track selanjutnya cukup bergelombang. Mulai jalan datar, terjal hingga sangat curam, licin dan berair. Sebaiknya mengenakan sepatu atau sandal gunung. Di sepanjang jalan pengunjung akan dimanjakan dengan suara gemericik air, udara sejuk serta suara gesekan daun yang tertiup angin. Nikmati saja dan jangan terburu-buru. Boleh sesekali berfoto-foto, dengan background tebing atau curam yang telah terlewati. Ada juga curug yang airnya langsung mengalir dari atas gunung. Setidaknya ada tiga curug di Track Kancil ini dengan pesona yang hampir sama. Setelah melewati tanjakan curam, di Track Kancil 1,5 KM, kita bisa beristirahat sejenak di sebuah bangunan kecil. Di sini bisa menyaksikan pemandangan ke arah yang jauh. Berjalan sekitar 50 meter dari peristirahatan ini pengunjung bisa menyaksikan landak. Sayang, saat itu karena masih siang, landak sedang tidur. Landak merupakan hewan nokturnal yang berkeliaran dan mencari makan pada malam hari. Track berikutnya tantangan cukup menggoda. Jalan semakin menanjak kemudian menurun. Di jalur ini, track cukup basah dan licin, kiri kanan jalan banyak pohon kecombrang. Telinga pengunjung dimanjakan kicauan suara burung yang merdu. Angin berhembus pelan, membuat badan kembali segara setelah diporsir melintas jalan menanjak. Rupanya ini track terakhir. Tandanya, ditemui jembatan gantung yang langsung terhubung dengan lokasi lokasi Resort Kemah Safari. Di sebelah kiri jembatan tertulis, Kafe Macan Tutul. Maksudnya, di lokasi yang tidak jauh, kalau waktu yang tepat, pengunjung bisa menyaksikan macan berkeliaran. Di Kemah Safari, kami tinggal selama satu malam di sepuluh tenda sewaan. Selama menginap di lokasi ini jangan lewatkan pula sensasi alamnya. Kiri kanan berupa pemandangan gunung. Terlihat juga gunung Pangrango yang menjulang. Sesekali kabut menyelimuti puncaknya bila cuaca mendung. Bila mandi, air terasa sangat dingin seperti pegang air es balok. Namun ruang pemandian serta WC cukup bagus dan layak digunakan. Untuk menyemarakan suasana malam, kami merayakan dengan api unggun, main musik dan menikmati bakar ayam. Masih di lokasi ini, bagi perusahaan, disediakan saung untuk meeting bernama saung macan. Ruangannya luas bisa menampung 100 orang lebih. Bila berbicara, di sini harus kencang karena suara air yang mengalir persis di bawah sebelah kiri saung ini cukup deras. Lokasi  kemah, jika malam hari sudah diterangi lampu listrik, meski ada baiknya anda tetap membawa senter sendiri. Sensasi lainnya, kami saat itu dibawa ke lokasi intip macan malam-malam. Meski macan liar, kebetulan macan sedang di kandang. Namanya unik-unik, ada Cinta, Rangga dan Arema, persis nama tokoh film remaja tanah air dan nama klub sepak bola nasional. Kata pemandu, Hengki, setiap hari macan tersebut diberi makan daging Kangguru yang langsung didatangkan dari Australia. Sebelumnya macan itu pernah diberikan menu daging ayam. Karena terjadi serangan flu burung, daging ayam diganti daging Kangguru agar lebih steril. Di sini, jarak antara pengunjung dengan macan hanya sekitar 1,5 meter. Tapi jangan khawatir,  jika macan terganggu dan berontak masih terlindungi dengan teralis besi sebesar jari-jari tangan orang dewasa. Meski demikian harus hati-hati jangan sampai tangan menjorok ke dalam teralis. Kalau masih belum puas, pengunjung juga bisa menikmati fasilitas outbond. Kamipun bersama rombongan menimatinya. Mulai jalan kaki tambang dua dan tambang satu di ketinggian 10 meter. Sensasinya cukup terasa, ngeri bercampur tertantang ingin cepat sampai ke ujung lintasan. Usai lintas tambang, langsung menuju lintasan flying fox setinggi 70 meter melewati tebing. Sayang jaring laba-laba saat itu tidak bisa dilewati karena ada perbaikan. (bisnis-jabar.com) Sensasi terbang di kawat flying fox boleh anda rasakan. Nikmati kengeriannya dan berteriaklah keras-keras. Menaiki flying  fox sebenarnya lebih enteng ketimbang melintas jalan kaki di atas tambang. Melintas di atas tambang harus konsentrasi, berani dan harus mampu menjaga keseimbangan badan jangan sampai terpeleset. Melayang di flying fox, hanya ngeri sejenak. Hanya butuh keberanian bergantung di ketinggian, tidak perlu tenaga untuk berjalan, gantungan tambang segera terlewati dan tiba di tanah. Usia di disini, peserta langsung menikmati tali lintasan. Bedanya dengan lintasan tali sebelumnya, tali ini hanya setengah meter di ketinggian air kolam.  Kalaupun tangan dan kaki tidak kuat, tinggal ceburkan diri ke kolam air dingin sedalam satu meter. Sepertinya, semua ketegangan dari beberapa lintasan terbayar semua. Apalagi di kolam ini bisa menikmati seluncuran sepanjang 70 meter dan langsung nyebur ke kolam beralas ban atau papan selancar sambil teriak. Auwoooooooo!(k55/yri)