Pabrik tua di Jabar bisa direlokasi ke Kaltim

BANDUNG (bisnis-jabar): Kepala Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jabar Agus Gustiar menyambut baik tawaran Kaltim untuk investor asal Jabar. “Kaltim itu prospek besar dan luar biasa, mereka punya LNG, kelapa sawit. Itu salah satu kekuatan ekonomi ke depan,” katanya. Salah satu bentuk investasi pengusaha di Jabar ke Kaltim adalah relokasi pabrik. “Industri kita banyak yang sudah cukup tua, usianya 70-80 tahun, kalau ada win-win ini bisa jadi pertimbangan,” katanya. Ia mencontohkan industri tekstil di Kabupaten Bandung, serta industri di sepanjang Jalan Raya Bogor, dan Bekasi yang tidak masuk kawasan industri. Menurutnya industri di Jabar sudah hendak menuju hilirasasi, kalaupun masih ada industri hulu itu sifatnya green industri. “Yang tua-tua harus kesana, agar masih bisa memiliki daya saing. Mesin lama tekstil jika dipindahkan ke sana masih bisa dipakai,” katanya. Agus juga memberi catatan agar kerjasama investasi kedua daerah bisa berjalan mulus. Pertama soal prinsip liberisasi. “Bagaimana hambatan di masing-masing provinsi bisa dihilangkan, difasilitasi,” katanya. Kedua, kerja sama kedua daerah harus melahirkan intermediasi industri. Ia mencontohkan Jawa Barat yang memiliki Pusat Desain Rotan Indonesia nantinya tak hanya memasok bahan baku dari Kaltim. “ Kalau intermediasi industri, Kaltim kirim produk rotan setengah jadi, finishingnya di Jabar. Petani jadi pengumpul naik jadi pengrajin rotan. Dengan begini, PAD [pendapatan asli daerah] Kaltim akan meningkat,” paparnya. Terakhir, Agus berharap nantinya akan muncul produk-produk unggulan hasil kerjasama kedua daerah. “Prinsipnya harus win-win,” katanya. (ajz)