Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTANIAN JABAR: Karawang gencar kampanye pemanfaatan jerami

[caption id=attachment_152757 align=alignleft width=300 caption=reuters][/caption]
reuters
reuters

[caption id="attachment_152757" align="alignleft" width="300" caption="reuters"][/caption] KARAWANG: Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan menyosialisasikan gerakan pengembalian jerami ke sawah sebagai pupuk hayati kepada para petani di daerah tersebut, sebagai bentuk penghematan penggunaan pupuk anorganik. "Gerakan pengembalian jerami ke sawah sebagai pupuk hayati seperti yang diserukan peneliti Institut Pertanian Bogor sangat bagus. Kami akan sosialisasikan kepada petani," kata Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) setempat, Kadarisman, kepada ANTARA, di Karawang, Senin. Dikatakannya, di antara manfaat gerakan pengembelian jerami ke sawah sebagai pupuk hayati itu ialah bagus untuk efisiensi penggunaan pupuk anorganik, karena jerami itu bisa diolah menjadi pupuk organik. Selain itu, penggunaan jerami juga bagus untuk mengembalikan kesuburan areal sawah. Ia menilai, hasil penelitian peneliti dari IPB, Sugiyanta, yang menyerukan perlunya gerakan pengembelian jerami ke sawah sebagai pupuk hayati itu sangat bagus dan dipastikan akan membantu petani, sehingga para petani bisa mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Menurut dia, dari hasil uji coba yang dilakukan peneliti IPB di Karawang itu, bisa diketahui bahwa reduksi pupuk NPK hingga 50% dengan pengembalian jerami dan aplikasi pupuk hayati tidak menurunkan hasil produksi. "Saya kira cukup banyak manfaat yang bisa diambil setelah melakukan gerakan pengembalian jerami ke sawah. Jadi sudah saatnya para petani di Karawang mendukung dan melaksanakan gerakan pengembalian jerami ke sawah. Secara perlahan, kami sudah mulai menyosialisasikan hal itu," kata Kadarisman. Saat ini dan sebelum-sebelumnya, kata dia, para petani di Karawang jarang sekali yang memanfaatkan jerami untuk selanjutnya diolah menjadi pupuk organik. Jerami-jerami itu kebanyakan dibiarkan begitu saja dan kebanyakan petani justru membakar jerami tersebut. Saat ini hanya petani jamur merang yang memanfaatkan jerami tersebut. "Kami akan terus menyosialisasikan kepada para petani terkait pemanfaatan jerami itu, agar jerami-jerami tidak terbuang begitu saja," katanya.(Antara/yri)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper