BANDUNG (bisnis-jabar.com): Rangkuman berita umum dari media massa yang beredar hari ini di Bandung yaitu tiga dosen bergelar doktor di UPI Bandung terkena sanksi karena kasus plagiarisme, seorang ibu tega membunuh anaknya sendiri kemudian bunuh diri, dan warga Bogor agar mewaspadai daging oplosan. Berikut rangkuman berita selengkapnya. DOSEN PLAGIAT: Setelah melakukan rapat pleno Senat Akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) selama hampir dua jam, Kamis (2/3), Senat Akademika UPI akhirnya menjatuhkan sanksi berupa penurunan jabatan dan golongan bagi tiga dosen bergelar doktor yang terbukti melakukan plagiat. Ketua Senat Akademika Syihabuddin menjelaskan sanksi tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah No. 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 117/2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi dan Keputusan Senat Akademik No. 001/Senat.Akd./UPI-SKV/V/2008 tentang kode etik dosen UPI, yaitu berupa penurunan pangkat dan jabatan. "Selain penurunan pangkat dan jabatan, ketiga dosen ini juga digugurkan dari promosi guru besarnya," ungkap Syihabuddin kepada wartawan didampingi Pembantu Rektor Bidang KSDU, Idrus Affandi dan anggota senat lainnya di kampus UPI. Hasil rapat pleno senat akademika selanjutnya akan diberikan pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional c.q. Dirjen Dikti secepatnya. Meski telah menjatuhkan sanksi, pihak UPI tetap tidak mengumumkan siapa saja ketiga dosen yang terlibat plagiarisme tersebut. Syihabudin juga mengatakan, UPI sangat menyesalkan kasus plagiarisme ini dan mereka benar-benar serius menangani kasus tersebut. "Sanksi ini diharapkan akan memberikan efek jera dan demi bangsa ini untuk tetap menjaga dan menjunjung kejujuran," katanya. Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas Ikatan Alumni UPI, Teten Masduki mengatakan, sudah seharusnya para plagiator, terutama para dosen tidak mendapat tempat di UPI. "Langkah paling baik adalah mencopot dan mengeluarkan mereka dari UPI. Plagiarisme merupakan kejahatan akademis," ungkapnya.(Galamedia) PEMBUNUHAN ANAK: Tragis. Diduga sering dianiaya suami dan terimpit ekonomi, Herawati, 42, warga Kampung Cigebar RT06/01, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, menenggelamkan anaknya, Andika, 4, hingga tewas. Setelah itu, Herawati bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan kirinya dengan pisau dapur. Kedua korban ditemukan tewas di sebuah selokan sedalam 1 meter yang berjarak 1 km dari tempat rumah korban pukul 09.00 WIB kemarin. Kapolsek Bojongsoang AKP Sutarman mengaku pihaknya sudah memeriksa Ade Rusli, 50, suami Herawati. Menurut keterangan Ade, Kamis (1/3) pukul 02.00 WIB, istrinya keluar rumah dengan membawa anaknya, Andika. Ade pun membiarkannya dan tidak merasa curiga karena memang setiap kali bertengkar, istrinya itu selalu pergi meninggalkannya. ”Dikira suaminya mereka mau keluar dulu buat cari angin atau apa karena memang istrinya suka keluar selepas bertengkar. Jadi suaminya pun kembali tidur,”katanya. Paginya, kata Sutarman, Herawati dan anaknya ditemukan tewas oleh warga di selokan yang berjarak 1 km dari rumahnya.” Dugaan sementara,motifnya karena tekanan ekonomi dan suami istri ini sering ribut, bahkan suaminya suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),”ungkapnya. Dugaan bunuh diri korban diperkuat dengan tulisan surat wasiat yang ditemukan tidak jauh dari jasad korban. Sementara polisi juga menemukan pisau dapur dari tangan korban yang diduga digunakan untuk menyayat urat nadi tangan kirinya.(Seputar Indonesia Jabar) DAGING OPLOSAN: Masyarakat Kota Bogor diminta mewaspadai peredaran daging sapi yang dicampur dengan daging babi setelah Dinas Pertanian Kota Bogor menemukan sekitar 45 kilogram daging sapi yang dicampur dengan daging babi di sekitar Pasar Ciwaringin, Jalan M.A Salmun akhir pekan lalu. Terlebih, dinas terkait belum memastikan aman tidaknya tujuh pasar tradisional yang ada di Kota Bogor dari daging sapi campuran daging babi. Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor, Robert Hasibuan yang dikonfirmasi kemarinmengatakan pihaknya belum bisa memastikan keamanan tujuh pasar tradisional yang ada di Kota Bogor dari daging sapi yang dicampur daging babi. "Kita belum bisa memastikan untuk pasar lain. Saat ini tim kita sedang berada di lapangan untuk memastikan ada atau tidak daging oplosan di pasar lainnya. Bantuan informasi dari masyarakat sangat kita butuhkan," ungkap Robert. Lebih lanjut dikatakan Robert, temuan daging oplosan di salah satu pasar ini juga berkat informasi dari masyarakat. Menurut dia, pertengahan Februari lalu, ada laporan dari masyarakat soal daging sapi yang mencurigakan di sekitar Pasar Ciwaringin. "Laporan pertamanya, harga daging jauh lebih murah yakni Rp45.000 per kilogram dan warnanya agak berbeda," kata Robert. Menanggapi laporan warga ini, petugas dari Dinas Pertanian pun turun ke lapangan dan berpura-pura menjadi pembeli.(Pikiran Rakyat)
Plagiarisme, 3 doktor di UPI Bandung turun pangkat dalam Kabar Umum Jabar (3/3)
BANDUNG (bisnis-jabar.com): Rangkuman berita umum dari media massa yang beredar hari ini di Bandung yaitu tiga dosen bergelar doktor di UPI Bandung terkena sanksi karena kasus plagiarisme, seorang ibu tega membunuh anaknya sendiri kemudian bunuh diri, dan warga Bogor agar mewaspadai daging oplosan. Berikut rangkuman berita selengkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

20 jam yang lalu
Dony Ahmad Munir Dukung Lahirnya Eksportir Baru di Sumedang

20 jam yang lalu
Bio Farma Kenalkan Skrining Kanker Serviks di Palu
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
