Hati-hati! 900 Mobil mewah bodong beredar di Jabar dan Jakarta

(reuters)BANDUNG (bisnis-jabar): Penangkapan enam orang tersangka sindikat pemalsuan surat Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) kendaraan roda empat  oleh Polsek Astana Anyar Kota Bandung  mengungkap dugaan 900 mobil mewah menggunakan BPKB aspal dari sindikat yang sama. Keenam orang tersangka yang ditangkap yakni pasangan suami istri Indria Rahayu, Edward Sugiharto, lalu Tri, Budi Martopo, Eko Waluyo, dan Tolay.  Modus yang digunakan pelaku terbilang canggih. Pasangan suami istri Ira dan Edward membeli mobil secara kredit ke leasing. Setelah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan pelat nomer keluar, keduanya lantas menghubungi sindikat pembuat BPKB palsu yang berlapis-lapis. Diawali dari Tri, suami istri ini memesan BPKB palsu dengan menyerahkan KTP palsu. Tri lantas mengontak Budi yang diteruskan ke Eko. Tersangka Eko kemudian menghubungi Tolay soal pemesanan BPKB palsu. Tolay memberikan pesanan pada Gede dan Dadang yang memiliki pabrik percetakan. Pesanan akan diserahkan melalui jalur komunikasi yang sama. "Kami berkomunikasi lewat SMS dan telepon," kata Tolay. Satu dokumen palsu dihargai Rp10 juta. ”Saya Cuma dibayar 500.000,” lanjut Tolay. Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Abdul Rakhman Baso, dugaan ini didapat setelah aparat kepolisian menemukan buku pesanan BPKB palsu lengkap dengan nomer register saat mengerebek pabrik pembuatan BPKB milik tersangka yang kini buron Dadang dan Gede, di wilayah Parung, Bogor. Dari hasil pengembangan penyidik, modus ini tak hanya dilakukan Ira dan Edward, dari buku yang disita polisi menemukan jumlah pesanan BPKB yang dipalsu sudah mencapai 900 kendaraan. "Rata-rata kendaraan mewah, dari Fortuner, Jazz sampai Harrier," kata Kapolrestabes. Mobil-mobil tersebut rata-rata pelat B alias Jakarta, sisanya Bandung dan Bogor. "Kerugian bisa mencapai miliaran," katanya. Kepolisian Polrestabes Bandung akan melakukan kordinasi dengan sejumlah polda untuk mengecek keberadaan mobil-mobil mewah tersebut.(yri)