Genre baru fiksimini Sunda dipamerkan di Pesta Buku Bandung 2012

Oleh Tiara Syahra Syabani Sekitar 200 fiksimini Sunda dipamerkan sejak Rabu (1/2) di Pesta Buku 2012 Landmark, Bandung. Pameran karya sastra pendek dari banyak penulis yang bergabung dalam komunitas Fiksimini Basa Sunda ini akan berlangsung hingga Pesta Buku usai pada 7 Februari. “Selama dua hari ini, apresiasi pengunjung terhadapa fiksimini Sunda lumayan,” ungkap Dhipa Galuh Purba, Ketua Divisi Acara Pesta Buku 2012 yang juga salah satu anggota dari Fiksimini Sunda. Kehadiran fiksimini Sunda di Pesta Buku 2012, kata Dhipa, memperlihatkan Bahasa Sunda menjadi semakin hidup di segala kalangan dan sangat memperkaya khasanah Sunda sendiri. Dhipa menerangkan fiksimini Sunda merupakan gagasan dari seorang sastrawan asal Tasikmlaya, Nazarudin Azhar pada September 2011. Ia kemudin mengajak dua rekannya, Dadan Sutisna dan Budi Suwarna untuk menjadi admin dari media sosial tempat para anggota mencurahkan karyanya. Setelah ketiga orang tersebut bergabung, Nazarudin Azhar kembali mengajak rekannya Nana Sumakna dan Ki Hasan yang tinggal di Malaysia. Sejak akun Fiksimini Basa Sunda dibuka, peminatnya makin banyak. Hingga saat ini sekitar 1.500 orang dengan berbagai latar belakang menjadi anggota dan aktif mengirimkan karya-karyanya. Salah satu yang menjadi anggota yang aktif adalah Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Ganjar Kurnia. “Anggotanya cukup aktif dalam berkarya, dalam hitungan menit pasti ada karya-karya baru,” tambahnya. Karya fiksimini cukup populer di luar negeri. Di Indonesia sendiri, fiksimini mulai populer pada Maret 200 atas inisiatif tiga orang penulis Indonesia, Clara Ng, Agus Noor, dan Eka Kurniawan.(yri)