webBANDUNG (bisnis-jabar.com): Produser film Sang Penari menggelar acara nonton bareng film Sang Penari di Ciwalk XXI, siang ini. Dalam acara tersebut, disediakan 150 kursi bagi masyarakat yang ingin menonton Sang Penari secara cuma-cuma. "Ini bagian dari promosi dan roadshow film kita. Kita mengundang masyarakat biar mereka bisa menilai sendiri bagus tidaknya film ini. Kalau biasanya promosi lewat trailer dan yang mau nonton juga bingung sebenarnya itu bagus atau tidak. Kalau lewat ini kan mereka bisa langsung menilai," ujar Shanty Harmayn, Produser film Sang Penari. Shanty mengatakan, penulisan skenario film yang dikerjakan oleh Salman Aristo dan Ifa Isfanyah, sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu. Bahkan Prisia, tokoh utama yang berperan sebagai Srintil, belajar menari sejak pertengahan tahun lalu. "Basic saya bukan menari, tapi silat. Tapi akhirnya saya belajar menari sekitar 4 bulan. Kendala lain di bahasa, karena bahasa jawa tegal dan bahasa Jawa Banyumas beda. Saya juga perlu memahami kepribadian wanita tahun 1960-an," jelas Prisia. Film yang menelan biaya sekitar Rp 10 miliar ini terinspirasi dari novel karya Ahmad Tohari yg berjudul Ronggeng Dukuh Paruk. Dalam film yang dibintangi Prisia Nasution dan Nyoman Oka Antara ini mengambil tempat di Tegal, Purwokerto, Banyumas, dan Cilacap sebagai lokasi syuting. "Syuting film kita selama 30 hari, berpindah-pindah dari tempat-tempat itu. Persiapan set nya itu makan waktu 3 bulan mulai dari bangun jalan dan lainnya," terang Shanty. Shanty menambahkan, dalam film Sang Penari terdapat pula keterlibatan warga setempat dalam pembuatan film, baik dalam pembuatan set maupun sebagai figuran. Film arahan sutrada Isa Isfansyah ini rencananya akan mulai beredar tanggal 10 November mendatang di bioskop-bioskop. (MSU)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
