NEW YORK (bisnis-jabar.com): Ia telah menghiasi sejumlah halaman depan majalah dan pakaian terjual habis dalam waktu beberapa jam saja setelah ia memakainya, tapi banyak ahli New York Fashion Week mengatakan Kate Middleton dari Inggris adalah pengikut, bukan pemicu kecenderungan mode seperti mediang Putri Diana --ibu suaminya. Kate Middleton telah dibandingkan dan disamakan dengan Putri Diana, yang gaya mode, kedermawanan, dan perceraiannya, yang diwarnai skandal, dari Pangeran Charles membuat dia tanpa bisa dibantah menjadi perempuan paling terkenal di dunia. Ketika Kate Middleton menikah dengan Pangeran William pada April, ratusan juta orang di seluruh dunia menonton televisi. Mereka sangat ingin melihat pakaian perkawinan yang dirancang oleh Sarah Burton buat merek dagang Inggris, Alexandera McQueen. "Dia itu gaya, tapi dia bukan pemicu kecenderungan, ia mengikuti mode," kata Gregg Andrews, Direktur Fesyen di rangkaian toko Nordstrom di AS, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta. "Jika orang mengeluarkan Kate dari keluarga kerajaan, menaruh dia di satu jalan di New York, orang takkan melihat dia sampai dua kali. Ia memang perempuan cantik, tapi ia berbaur dengan orang banyak," katanya. Meskipun para ahli memperdebatkan status fesyennya, mereka mengatakan tak diragukan oleh Duchess of Cambridge, yang baru itu, dan istri orang kedua dalam urutan mahkota Inggris punya pengaruh. "Apakah ia ikon mode bagi orang-orang seperti Kate Moss? Tentu saja bukan. Apakah ia mata masyarakat umum? Apakah orang akan jadi terobsesi dengan semua yang ia pakai tak peduli apa itu? Ya!" kata Direktur Berita Elle Fashion Anne Slowey. Sangat mirip dengan Ibu Negara AS Michelle Obama, maka Kate Middleton telah dipuji karena mengenakan pakaian merek Main Street yang tak mahal. Gaun sepanjang lutut saling-silang Issa warna biru yang ia pakai ketika bertunangan dengan William diumumkan terjual habis dalam waktu 24 jam dan pakaian murah itu ludes dalam waktu sekejap mata. Peran model Sementara itu gaun "Nannette" warna krim kreasi merek dagang mode Inggris, Reiss --yang dipakai Kate Middleton dalam potret pertunangan resmi, terjual habis dalam waktu beberapa saat. "Apakah ia jadi panutan pada saat ini? Waktu akan membuktikan. Ia tentu saja punya pengaruh. Di dalam posisi bahwa ia ada di dalam hati kamu bukan cuma mengejutkan sebab ia memang ada di sana ... ," kata Direktur Neiman Marcus Fashion Ken Downing. Meskipun banyak penampilan mirip perempuan anggun telah diperlihatkan di New York Fashion Week --seperti pakaian malam berlengan panjang-- sebagian ahli menduga mereka takkan melihat banyak gaya yang diilhami oleh Kate Middleton di panggung. Hampir 100 perancang menampilkan koleksi bagi musim semi/panas 2012 kepada pembeli, media dan pesohor, dan puluhan lagi diperlihatkan di tempat lain di seluruh kota itu, sejalan dengan acara setengah tahunan tersebut --yang berakhir pada Kamis (15/9). Direktur Senior Fesyen Saks Fifth Colleen Sherin mengatakan gaya Kate Middleton dapat menjadi aspirasi bagi banyak perempuan. "Ia tampaknya mulai agak bereksperimen, untuk mencoba berbagai penampilan dan beberapa perancang yang berbeda yang saya ingin temui tapi juga masih penuh fikiran dan pertimbangan dalam pilihannya dan itu lah kunci keberhasilannya," katanya. Jill Martin, penulis "I Have Nothing to Wear!", menggambarkan gaya Kate Middleton sebagai klasik. "Saya kira pada musim semi tahun ini, kita akan melihat banyak mempelai perempuan dengan baju tangan panjang dan akan memberi penghargaan kepada Kate," kata Jill Martin.
Kate Middleton bukan pemicu kecenderungan mode seperti Putri Diana
NEW YORK (bisnis-jabar.com): Ia telah menghiasi sejumlah halaman depan majalah dan pakaian terjual habis dalam waktu beberapa jam saja setelah ia memakainya, tapi banyak ahli New York Fashion Week mengatakan Kate Middleton dari Inggris adalah pengikut, bukan pemicu kecenderungan mode seperti mediang Putri Diana --ibu suaminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
