OSLO (BBC/AFP): Tersangka pelaku serangan mematikan di Norwegia, Anders Behring Breivik, menerbitkan manifesto setebal 1.500 halaman di internet, sebelum melakukan aksinya. Serangan bom mobil di Oslo menewaskan setidaknya tujuh orang sedangkan penembakan di Pulau Otoeya menelan korban 86 orang pada hari Jumat (22/7). Polisi Norwegia mengatakan dalam manifesto tersebut Breivik menulis motivasi melakukan serangan. Menurut Breivik, multikulturalisme Eropa melemahkan kebanggaan nasional karena telah terjadi kolonisasi Islam di Eropa. "Tindakan ini ditujukan untuk memicu revolusi guna mengakhiri kolonisasi Islam di Eropa yang telah berlangsung selama beberapa abad," tulis Breivik yang kini mendekam di penjara polisi. Kantor berita AFP menyebutkan Breivik melakukan kajian dan penelitian akademik bertahun-tahun untuk menulis manifesto ini. "Kalau ia bisa menyusun manifesto sepanjang 1.500 halaman, jelas ia telah lama memikirkan hal ini selama beberapa waktu," kata Thomas Hegghammer, peneliti senior dan pakar terorisme di Oslo kepada AFP. Revolusi Dalam tulisan terakhir di internet sebelum melakukan aksinya hari Jumat, Breivik mengatakan, "Saya akan dicap sebagai monster Nazi terbesar sejak Perang Dunia II." Pengacara Breivik mengatakan kliennya ingin menghukum warga asli Eropa karena mengkhianati warisan benua tersebut. Ia menambahkan Breivik akan menjelaskan semuanya di pengadilan. "Ia ingin mengubah masyarakat dan dalam pandanganya perubahan itu harus dipaksakan melalui revolusi," kata Geir Lippestad, pengacara Breivik. Polisi Norwegia mengatakan Breivik telah mengakui semua perbuatan meski menolak mengakui tindakan itu sebagai perbuatan melawan hukum. Polisi tidak berencana mencari tersangka lain dalam kasus ini. Para penyelidik berencana menghadirkan Breivik di pengadilan hari Senin (25/7).
Pelaku serangan Norwegia lansir manifesto lewat Internet
OSLO (BBC/AFP): Tersangka pelaku serangan mematikan di Norwegia, Anders Behring Breivik, menerbitkan manifesto setebal 1.500 halaman di internet, sebelum melakukan aksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanto Rachmat Iskandar
Editor : Yanto Rachmat Iskandar
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
