Kabar ekonomi: Tembakau mole Sumedang tembus pasar Eropa

BANDUNG: Rangkuman berita ekonomi-bisnis media massa cetak harian yang beredar di Bandung hari ini antara lain menyoroti perputaran uang selama libur Waisak, target kredit Bank BJB, dan tembakau mole Sumedang yang tembus pasar Eropa. Berikut rangkumannya: PERPUTARAN UANG: Perputaran uang atau transaksi ekonomi selama libur panjang cuti bersama dan Hari Besar Waisak pada 14-17 Mei 2011 di Bandung diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung Deden Y Hidayat, mengasumsikan dari kendaraan yang masuk ke Bandung sebanyak 50 ribu unit pada libur kemarin, diperkirakan terjadi transaksi miliaran rupiah. ”Apabila dalam satu mobil berisi lima orang, dan masing-masing belanja hingga Rp500 ribu,maka total transaksi bisa mencapai Rp1,25 miliar,” ujar Deden. (Sindo Jabar) TARGET KREDIT: Bank Jabar Banten (BJB) menargetkan peningkatan penyaluran kredit kepada pelaku usaha mikro sebesar 30% pada 2011. Pada Desember 2010, Bank BJB telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp1,2 triliun kepada 41.045 debitur di Jabar dan Banten. Dengan dominasi penyaluran kredit mikro diberikan kepada sektor perdagangan. ”Kami optimistis target penyaluran kredit untuk usaha mikro bisa tercapai. Rata- rata pertumbuhan penyaluran kredit setiap tahun mencapai 30%,” kata Pemimpin Divisi Mikro BJB Arie Yulianto. (Sindo Jabar) TAMBAH DAYA: Minat masyarakat terhadap program tambah daya listrik gratis PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta program ini yang telah mencapai 65.500 pelanggan. "Terhitung dari awal Januari sampai tanggal 12 Mei sekarang ini, jumlah pelanggan yang telah melakukan tambah daya gratis sudah mencapai 65.500 pelanggan. Ini membuktikan minat masyarakat terhadap program ini cukup tinggi," jelas Deputi Manager Komunikasi PLN DJBB, Adang Dzarkasih. (Galamedia) TEMBAKAU EKSPOR: Tembakau jenis mole, hasil olahan petani di Kab. Sumedang, kini sudah menembus pasar luar negeri, khususnya negara-negara Eropa. Dalam perkembangannya, permintaan akan tembakau olahan yang memiliki cita rasa tinggi dan khas ini terus mengalami peningkatan. Apalagi setelah produk tersebut dipatenkan melalui lembaga hak kekayaan intelektual. "Tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita. Karena selain sudah mendapat hak paten atas produk tembakau mole, permintaan pasar luar negeri pun seperti dari Asia dan Eropa terus meningkat," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Sumedang, Amin. (Galamedia) HARGA CABAI: Harga cabai merah TW dan keriting di pasar tradisional Kota Depok semakin anjlok mencapai Rp7.000/kilogram. Sedangkan di tingkat petani, harganya mencapai Rp6.000/kilogram. Menurut pedagang di Pasar Kemiri Muka, Depok, Saiful, harga cabai TW mencapai Rp7.000/kilogram, lebih rendah dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya yang mencapai Rp10.000/kilogram. (Pikiran Rakyat) HARGA SUSU: Negosiasi harga antara peternak sapi perah, melalui koperasi, dengan industri pengolahan susu (IPS) harus melibatkan campur tangah pemerintah. Posisi tawar yang tidak berimbang membuat peternak kerap kalah dalam negosiasi. Demikian diungkapkan Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Budiyono, di Bandung menanggapi peternak di Jabar yang saat ini mengupayakan kenaikan harga jual susu segar ke IPS. (Pikiran Rakyat)