Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hama babi hutan rusak perkebunan warga Sukabumi

SUKABUMI: Perkebunan dan pertanian milik warga yang berada di Kampung Cisarua, Desa Cisarua, Blok Legok Orai, Goalpara, Kecamatan Sukabumi dirusak oleh hama babi hutan sehingga banyak petani yang merugi akibat serang hama ini.

SUKABUMI: Perkebunan dan pertanian milik warga yang berada di Kampung Cisarua, Desa Cisarua, Blok Legok Orai, Goalpara, Kecamatan Sukabumi dirusak oleh hama babi hutan sehingga banyak petani yang merugi akibat serang hama ini. Petani dari warga sekitar, Abah Ade, Jumat, menuturkan serangan babi hutan ini sudah berlangsung selama sebulan akibat dari serangan hama tersebut tanaman wortel, pisang dan sayuran lainnya rusak akibatnya dirinya merugi hingga puluhan juta rupiah. "Hampir setiap hari ada saja pohon yang dirusak oleh babi liar ini, selain itu tanaman wortel yang mau dipanen pun habis dimakan oleh hama ini," kata Ade kepada ANTARA. Ade menambahkan, bahkan untuk tanaman umbi akar yang mau dipanennya pun habis dimakan oleh babi, selain itu tanaman pisang yang baru berbuah pun ditumbangkan oleh babi sehingga pisang yang sudah berbuah habis dimakan hama ini. "Serangan hama babi ini sudah sangat meresahkan kami," tambahnya. Menurutnya, babi-babi yang menyerang tanaman milik warga tersebut berasal dari hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, karena setiap kali dilakukan perburuan babi tersebut kabur ke hutan. Untuk mengantisipasinya, warga hanya bisa melakukan pemburuan terhadap babi tersebut dengan menggunakan alat yang seadanya, selama ini sudah lima babi yang terjerat pada jebakan yang dipasang oleh warga. "Menurut kami jumlah babi sangat banyak karena walaupun sudah ada lima babi yang kami tangkap tetapi masih ada babi lain dengan ditandakan tapak kaki babi dan pohon pisang yang tumbang akibat ulah hama babi tersebut." ungkap Ade. Sementara itu, Ujang, warga sekitar, dirinya pun sering melihat babi berkeliaran di lahan perkebunan dan pertanian milik warga, bahkan dirinya juga pernah ikut memburu babi yang masuk ke perkebunan warga. "Setiap hari kami buru, tetapi babi tersebut masih tetap ada, dan cara berburu kami masih tradisional," katanya. Pihaknya juga khawatir jika hama babi terus menyerang lahan yang digarap milik warga bertambah kerugiannya, maka dari itu pihaknya meminta kepada pemerintah untuk memberantas hama babi tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper