Puluhan unggas di Garut mati dalam kabar umum Jabar (21/2)

BANDUNG(bisnis-jabar.com): Rangkuman berita umum media massa cetak harian yang beredar di Jabar hari ini antara lain puluhan unggas di Garut mati dan sejumlah ibu di Bandung khawatir terkait susu mengandung bakteri. Berikut rangkuman lengkapnya: MATI MENDADAK: Puluhan bangkai ayam dan unggas lainnya seperti bebek dan burung berserakan di sebuah kebun bambu di Kampung Warung, Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Minggu (20/2). Hal ini terjadi setelah dalam seminggu terakhir, ratusan ayam milik warga kampung tersebut mati mendadak. (Tribun Jabar) PENGENDALIAN PENDUDUK: Akibat jumlah tenaga Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) tidak memadai, upaya pengendalian penduduk Kota Tasikmalaya tidak efektif. (Tribun Jabar) MENGANDUNG BAKTERI: Adanya pengumuman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengenai produk susu mengandung bakteri enterbacter sakazaki membuat sejumlah ibu khawatir. Apalagi, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi dari pemerintah tentang daftar produk susu mana saja yang mengandung bakteri tersebut.(Seputar Indonesia Jabar) LAPORKAN KE KY: Lagi-lagi Ketua Pengadilan Negeri Bandung Joko Siswanto dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY) oleh Itok Setiawan dan Sucipto Lustrojoputro pada kasus tanah dan bangunan Toko Tani Sugih milik penggugat di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur) No 86, Kota Bandung. (Seputar Indonesia Jabar) KORBAN MALAPRAKTIK: Dara Supraba Kikha Putri, bayi yang masih berusia 4 minggu, warga Gg. Satria, RT 01/RW 05, Kel. Cikondang, Kec. Citamiang, Kota Sukabumi, diduga menjadi korban malapraktik. Korban mengembuskan napas terakhirnya saat dirawat di ruang neonatal intensive care unit (NICU), di salah satu rumah sakit, Sabtu (19/2). Korban memperoleh penanganan medis setelah pihak keluarga melihat kondisi kesehatannya kian kritis.(Galamedia) TUNJANGAN SERTIFIKASI: Pencairan rapel tunjangan sertifikasi tahun 2010 bagi 120 guru di Kota Cimahi, sampai sekarang masih tertunda. Tertundanya pencairan akibat masih ada persyaratan yang harus diperbaiki.(Galamedia)