BANDUNG (bisnis-jabar.com): Harga benang sutra impor yang biasa dipakai perajin tenun di Jawa Barat naik 26,3% dibandingkan dengan harga pada akhir 2010 dari Rp Rp475.000 menjadi Rp600.000 per kg. Amin Iskandar, perajin tenun sutra sekaligus pemilik Rumah Tenun Amin menjelaskan perusahaannya biasa menggunakan benang sutra lokal, namun beberapa bulan terakhir pasokan berkurang drastis. Kondisi tersebut menyebabkan dirinya beralih menggunakan benang sutra impor dari China. “Kalau ada benang sutra lokal, saya pasti menggunakan 100% benang lokal, namun petani sutra tidak bisa memenuhi karena kesulitan dalam produksi,” katanya kepada bisnis-jabar.com hari ini. Dia menjelaskan, berdasarkan informasi dari importir, kenaikan harga benang sutra impor ini dipicu oleh kegagalan panen petani sutra di China. “Kenaikan harga ini akan berlangsung sampai April 2011, ketika panen sutra tiba. Kalau panen berhasil, maka harga akan sedikit turun,” ujarnya. Namun, lanjutnya, kalau panen tersebut gagal lagi, maka harga benang sutra impor pun akan semakin naik. Rumah Tenun Amin biasa mendapatkan pasokan benang sutra lokal dari petani di Jawa Tengah dan Bogor, namun sekarang hanya terpenuhi sekitar 20% saja, sedangkan sebagian besarnya harus impor. Harga benang sutra lokal pun ikut terkerek naik, dari sebelumnya Rp348.000 menjadi Rp350.000 per kg. Kondisi tersebut, kata Amin, membuat perusahaannya harus melakukan penyesuaian harga sekitar 10% dari harga kain sebelumnya. “Alhamdulilah, sebagian besar end user kami mengerti mengenai kondisi ini, dan mereka menerima kenaikan harga,” katanya. Namun, khusus untuk konsumen perajin batik, lanjutnya, penyesuaian harga ini cukup sulit diterima mengingat saat ini pebatik pun dibebani dengan kenaikan harga kain dan zat pewarna. Rumah Tenun Amin memroduksi kain tenun berbahan sutra untuk konsumen akhir dan juga pebatik. Biasanya, untuk pasar pebatik ini, rumah tenun menjual produk dalam bentuk kain putihan dengan harga minimal Rp75.000—Rp100.000 per meter. “Kami memasok ke pebatik yang ada di Garut, Jakarta, dan Cirebon,” katanya. Rumah Tenun Amin saat ini memproduksi kain tenun sutra di kisaran 2.000 meter per bulan.(hh)
Harga benang sutra impor naik 26,3%
BANDUNG (bisnis-jabar.com): Harga benang sutra impor yang biasa dipakai perajin tenun di Jawa Barat naik 26,3% dibandingkan dengan harga pada akhir 2010 dari Rp Rp475.000 menjadi Rp600.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

10 jam yang lalu
Arus Wisata Melemah, Tingkat Hunian Hotel di Cirebon Jeblok

20 jam yang lalu
Gedung Belum Dibangun, Kabupaten Cirebon Tunda Sekolah Rakyat
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
