Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FFWD Records, dapurnya band-band indie terkenal asal Bandung

[caption id=attachment_22633 align=alignleft width=200 caption=image: web][/caption]
image: web
image: web

[caption id="attachment_22633" align="alignleft" width="200" caption="image: web"][/caption] BANDUNG (bisnis-jabar.com): Bagi penggila musik indie, siapa yang tak kenal Mocca, The S.I.G.I.T, Homogenic, Polyester Embassy, Rock And Roll Mafia, dan Hollwood Nobody. Band yang memiliki fans fanatik di dalam negeri maupun mancanegara tersebut lahir dan tumbuh di Bandung yang kemudian kesohor pula di negeri seberang. Sebut saja Mocca, band bergenre pop/jazz/swing yang memiliki komunitas fans fanatik di Korea Selatan. Pun demikian pula dengan The S.I.G.I.T yang mengguncang panggung SXSW (South by South West) di Austin, Texas, Amerika Serikat dan serangkaian konser di Australia. Kesuksesan dan keberhasilan mereka tak lepas dari peran seorang lelaki asal Bandung yang bernama Helvi Sjafruddin. Bersama Achmad Marin dan Didit Aditya mereka mendirikan FFWD Records pada 1999. Label rekaman yang juga masuk kategori “indie” tersebut, ternyata mampu melahirkan band-band indie hebat asal Bandung. Label rekaman tersebut kini sudah berusia 12 tahun. Bukan perkara enteng untuk menjaga keberlangsungan sebuah perusahaan selama itu. Apalagi, bisnis rekaman Tanah Air sekarang ini memang dikepung kelompok perusahaan mayor record. “Kami, sebagai label melakukan apa yang pengen kami lakukan, terus melakukan hal itu, dan kami tidak pernah merasa takut,” ujar Helvi seperti dikutip indonesiakreatif.com. Di tengah-tengah dominasi  perusahaan-perusahaan raksasa terhadap industri musik Tanah Air, Helvi dan FFWD records berani menantang label-label mapan dengan menawarkan pilihan artis yang segar yang melawan arus selera pasar. FFWD records merilis musik dari artis-artis yang disukai oleh mereka dan memprioritaskan idealisme musik ketimbang mementingkan kesuksesan komersial. “Modal terbesar kami adalah nekat, dan kami percaya kami punya selera musik yang bagus,” jelasnya. Helvi dan FFWD memimpikan agar musisi-musisi Indonesia mau untuk lebih menghasilkan musik yang bagus dan jujur, ketimbang melayani selera pasar. Makanya, FFWD records hadir untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka menawarkan musik yang bagus kepada orang-orang, terutama yang mau tahu banyak tentang musik terutama karya musisi lokal. Akan tetapi, jangan sampai salah. Menjadi label yang mengutamakan idealisme, bukan berarti tidak bisa menghasilkan keuntungan finansial. Album pertama Mocca, misalnya, mampu meraih angka penjualan 50.000 kopi, sebuah angka yang sangat baik untuk penjualan di negara yang belum memiliki undang-undang dan penerapan hokum yang jelas terkait HAKI. Di masa eranya invasi british-pop, musik melodic punk rock, dan lagu melayu lokal, Mocca berhasil masuk di tengah-tengah pasar, memuaskan khalayak khusus yang mendambakan musik yang baru dan berbeda. Ayo maju terus FFWD Records dan band indie Bandung! FFWD Records Jalan Setiabudhi No. 56 Bandung 40141 Telp: (022) 2032740

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper