Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi TPT di Kab Bandung turun 30% akibat banjir

Oleh Herdiyan & Roberto Purba

Oleh Herdiyan & Roberto Purba SOREANG (bisnisjabar.com): Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami penurunan produksi hingga 30% akibat banjir yang melanda daerah tersebut sejak sekitar dua pekan lalu. Jimmy Kartiwa, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bandung, mengatakan penurunan produksi itu disebabkan beberapa hal, antara lain peralatan dan bahan baku yang terendam dan tenaga kerja terlambat atau tidak bisa masuk kerja. “Musibah banjir merendam sejumlah jalan protokol. Otomatis jam kerja karyawan menjadi berkurang sehingga volume produksi ikut menurun,'” ujarnya, hari ini. Dia mencontohkan jam kerja pabrik biasanya dimulai pada pukul 07.00 WIB. Akibat banjir, karyawan baru tiba di pabrik sekitar pukul 11.00 WIB atau terlambat empat jam. Jadwal kerja sore yang seharusnya pukul 18.00 WIB, malah molor menjadi pukul 21.00 WIB. Pihak pabrik, ujar dia, sudah melakukan langkah, yakni dengan mengintensifkan kinerja di waktu efektif dan memberlakukan jam lembur untuk menyiasati supaya target produksi tercapai. Akan tetapi, tuturnya, langkah tersebut tidak sesuai dengan harapan karena kapasitas dan kemampuan mesin terbatas. Jimmy mengungkapkan setidaknya terdapat sekitar 60 pabrik yang mengalami penurunan produksi. Lokasi pabrik berada di beberapa wilayah banjir, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, dan Banjaran. Di beberapa kecamatan tersebut, jalan-jalan utama lumpuh total sehingga karyawan terpaksa menggunakan perahu untuk berangkat ke pabrik. Meskipun demikian, belum ada pabrik yang berhenti beroperasi karena pengelola pabrik tahun ini lebih siap mengantisipasi banjir dibandingkan tahun lalu dengan cara memperbanyak pompa air serta memperkuat dan meninggikan tanggul di sekitar pabrik. “Dampak banjir saat ini masih bisa diminimalisasi. Tapi kalau volume luapan Citarum semakin besar, terutama pada Januari sampai Maret tahun depan, mungkin akan ada pabrik yang  berhenti beroperasi untuk sementara waktu,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper