BANDUNG (bisnisjabar.com): Sebanyak 158 hotel melati di Kota Bandung akan mendapatkan injeksi dana segar dari perbankan untuk kepentingan renovasi hotel dalam waktu dekat ini. Momon Abdurochman, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung, menuturkan ada sejumlah bank yang telah tertarik untuk menyalurkan kredit lunak dengan memberikan fasilitas khusus kepada hotel-hotel melati di Kota Kembang. Fasilitas khusus yang direncanakan akan diberikan pihak bank kepada hotel melati, ungkapnya, adalah masa tenggang pembayaran angsuran (grace period) selama satu tahun dan suku bunga 6% per tahun. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, langkah itu [pemberian kredit] bisa terealisasi,” katanya kepada bisnisjabar.com, hari ini. Menurutnya, permasalahan utama hotel melati saat ini adalah daya saing yang rendah karena terkendala kondisi bangunan yang terkesan kumuh dibandingkan dengan hotel berbintang. Para pengusaha hotel melati di Bandung, ujarnya, mengaku kekurangan modal dalam mengembangkan usahanya. Sejak beberapa tahun belakangan ini sejumlah bank memang telah menawarkan kredit kepada manajemen hotel melati. Akan tetapi, lanjut dia, karena banyak peraturan bank yang memberatkan pengusaha hotel melati, akhirnya owner hotel melati memilih untuk tidak mengambilnya. “Setidaknya ada dua bank yang menawarkan kredit, namun aturannya waktu itu memberatkan kami,” katanya. Untuk merenovasi bangunan saja, ungkap Momon, pengusaha hotel memerlukan dana sebesar Rp600 juta. Suku bunga yang dirasa tidak terlalu memberatkan mereka adalah sebesar 6% per tahun. Akan tetapi, bunga kredit yang ditawarkan bank kepada pengusaha hotel saat itu mencapai lebih dari 10% per tahun. Bahkan, kata dia, adapula bank yang memasang bunga kredit hingga 20% per tahun. “Oleh karena bunganya terlalu besar, tawaran dari bank tersebut akhirnya tidak digubris oleh pengusaha hotel melati,” ujarnya. Momon menyebutkan untuk membayar angsuran, pengusaha hotel melati di Bandung harus mengalokasikan dana sebesar 10%--12% dari total pendapatan. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, ujar dia, pendapatan hotel melati sekarang turun hingga 30%. “Kondisi itu makin mempersulit pengusaha hotel melati,” katanya. Dia mengatakan agar tidak mau kalah dalam persaingan dunia perhotelan yang semakin ketat seperti sekarang ini, hotel melati melakukan perbaikan, seperti renovasi dan menambah bangunan. Menurut dia, kondisi bangunan hotel melati di Bandung saat ini menjadi sorotan, yakni terkesan kumuh. Dengan kondisi seperti itu, dikhawatirkan akan membuat wisatawan enggan menginap di hotel melati lagi sehingga membuat okupansi kamar semakin turun. “Mau tidak mau pengunjung hotel harus merenovasi dan mempercantik fisik bangunan di tengah persaingan hotel yang ketat seperti saat ini,” tuturnya.(hh)
158 Hotel melati di Bandung akan peroleh kredit bank
BANDUNG (bisnisjabar.com): Sebanyak 158 hotel melati di Kota Bandung akan mendapatkan injeksi dana segar dari perbankan untuk kepentingan renovasi hotel dalam waktu dekat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

16 jam yang lalu
Goyahnya Pabrik di Kawasan Asia oleh Tarif Trump

18 jam yang lalu
Palm Oil Industry: Indonesia Seeks New Export Markets
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

16 jam yang lalu
Nilai Ekspor Jabar Maret 2025 Turun, Impor Konsisten Naik

16 jam yang lalu
Tarif Listrik Kembali Katrol Inflasi Jabar 1,01%
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
