Bisnis.com, BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I/2025 sebesar 4,98% secara year on year (yoy). Angka ini melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 4,87%.
Hal itu disampaikan Plt. Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus pada rilis Berita Resmi Statistik di Aula Kantor BPS Provinsi Jawa Barat, Senin, (5/5/2025).
Ia menjelaskan, menurut lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi adalah kategori pertanian sebesar 1,83%, kategori perdagangan 0,90%, transportasi dan pergudangan sebesar 0,56%, informasi dan komunikasi sebesar 0,56%.
Sedangkan menurut pengeluaran yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi rumah tangga sebesar 2,99%, PMTB sebesar 0,74% dan konsumsi pemerintah sebesar 0,04%.
Sementara itu, Source of growth (SOG) atau sumber pertumbuhan terbesar pada kuartal I/2025 secara year on year yaitu pertanian sebesar 31,89%, perdagangan sebesar 6,23% dan transportasi serta pergudangan sebesar 10,68%.
“Peningkatan produksi padi dan jagung seiring dengan pola tanam yang kembali normal merupakan faktor tumbuhnya pertanian. Sedangkan pada perdagangan penyebabnya adalah peningkatan penjualan eceran pada saat ramadan terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman dan tembakau serta kelompok sandang”, kata Darwis.
Baca Juga
Sementara itu, secara q to q pada kuartal I/2025 ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 0,28% dibandingkan kuartal IV/2024. Menurut lapangan usaha, kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi secara q-to-q yaitu kategori pertanian sebesar 7,25%, diikuti kategori jasa keuangan dan asuransi sebesar 6,35%.
Selanjutnya kategori industri yang merupakan share tertinggi dalam struktur PDRB Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 0,22%. Hal yang sama dialami kategori konstruksi yang turun sebesar 1,96%, dan kategori akomodasi dan makanan minuman turun sebesar 4,24%.
Laju pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran, konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,32%, diikuti konsumsi LNPRT sebesar 2,41% secara q-to-q. Sedangkan net ekspor Jawa Barat pada kuartal I/2025 ini tumbuh sebesar 32,26%.
Akan tetapi konsumsi pemerintah mengalami penurunan sebesar 42,62%, ini seiring terjadinya efisiensi yang dilakukan pemerintah pada awal tahun 2025 ini.
“Pada kuartal I/2025 ini menurut lapangan usaha, kategori pertanian, kehutanan dan pertanian menajdi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 0,49%. Sedangkan menurut pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 0,19%”, rinci Darwis.
Sumber pertumbuhan terbesar pada kuartal I/2025 secara q-to-q ini terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan akibat adanya peningkatan produksi palawija seperti jagung dan kacang tanah.
Kemudian pada lapangan usaha informasi dan komunikasi akibat meningkatnya kebutuhan internet pada momen ramadan dan Idulfitri. Dan pada jasa keuangan yang mengalami tumbuh positif dalam hal penyaluran kredit baru dan kemampuan menekan peningkatan risiko kredit.
Pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa sebesar 4,99% dan berkontribusi sebesar 57,43% terhadap PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) nasional pada kuartal I/2025.
Laju pertumbuhan kuartal I/2025 secara year on year di Pulau Jawa dimulai dari yang tertinggi yaitu Banten sebesar 5,19%, Yogyakarta sebesar 5,11% dan Jawa Timur sebesar 5%. Jawa Barat sebesar 4,98%, Jawa Tengah sebesar 4,96% dan DKI Jakarta sebesar 4,95%.