Bisnis.com, CIREBON - Ramadan menjadi bulan yang dinanti umat Muslim, tak hanya karena ibadah yang semakin meningkat, tetapi juga hadirnya beragam kuliner khas untuk berbuka puasa.
Di Kabupaten Cirebon, salah satu takjil yang banyak diburu warga adalah botok roti. Hidangan ini memiliki cita rasa manis, legit, dan gurih, serta disajikan dengan cara unik yang membuatnya semakin istimewa.
Botok roti merupakan makanan berbahan dasar roti tawar yang dikukus bersama campuran santan, gula, dan bahan lainnya, sehingga menghasilkan tekstur lembut dengan rasa manis dan gurih khas.
Sepintas, tampilan botok roti mirip dengan kolak, tetapi tanpa kuah. Cara penyajiannya pun unik, yaitu menggunakan bungkusan daun pisang dengan lapisan plastik di dalamnya agar isiannya tidak tumpah.
Makanan ini menjadi favorit masyarakat Cirebon saat Ramadan karena kelezatannya serta kandungan yang mengenyangkan.
Perpaduan roti dengan santan dan gula membuat botok roti tidak hanya menjadi camilan, tetapi juga bisa menjadi pengganti nasi bagi sebagian orang yang ingin berbuka dengan makanan ringan namun tetap mengenyangkan.
Baca Juga
Abdul Ghofar, salah satu penjual botok roti di Jalan Fatahillah, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon mengatakan, permintaan botok roti meningkat drastis selama bulan Ramadan.
“Setiap bulan puasa saya bisa menyediakan sampai 200 bungkus sehari. Banyak yang beli buat berbuka,” kata Ghofar di Kabupaten Cirebon, Jumat (7/5/2025).
Ghofar menyebutkan, botok roti bukanlah makanan baru di Cirebon. Hidangan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan sering dibuat oleh masyarakat setempat sebagai alternatif dari botok tradisional yang biasanya menggunakan parutan kelapa dan ikan teri.
Dibandingkan botok pada umumnya, botok roti lebih mudah dibuat dan bahan-bahannya lebih sederhana. Beberapa warga Cirebon mengatakan botok roti mulai populer sejak dulu ketika roti tawar mulai mudah didapat di pasar-pasar tradisional.
“Dulu, kalau ada roti sisa, orang tua saya selalu buat botok roti biar tidak mubazir. Sekarang malah jadi favorit banyak orang,” kata Ghofar.
Bagi masyarakat yang ingin mencicipi botok roti, beberapa pasar di Cirebon menjadi tempat yang sering dikunjungi. Pasar Pasalaran di Plered, Pasar Minggu Palimanan, dan Pasar Jamblang menjadi pusat penjualan botok roti selama Ramadan.
Di sana, pembeli bisa menemukan botok roti yang masih hangat dan dibungkus rapi dalam daun pisang. Harga botok roti juga cukup terjangkau, berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per bungkus, tergantung ukuran dan bahan tambahan yang digunakan.
Di tengah menjamurnya makanan kekinian, keberadaan botok roti sebagai takjil khas Cirebon masih tetap bertahan. Hal ini tidak lepas dari peran pedagang dan masyarakat yang terus melestarikan kuliner tradisional ini.
Beberapa pelaku usaha kuliner di Cirebon bahkan mulai berinovasi dengan botok roti, seperti menjualnya dalam kemasan modern atau menambahkan varian rasa baru. Meski begitu, mereka tetap mempertahankan cara penyajian khas dengan daun pisang agar aroma dan cita rasanya tidak berubah.