Bisnis.com, BANDUNG — Ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung dilatih untuk bisa mengurus legalitas, pengelolaan keuangan hingga branding dan digitalisasi.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Langkah ini kata dia sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan dengan pelatihan “UMKM Naik Kelas”.
Kota Bandung kata dia merupakan tempat ketiga, sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi UMKM.
“Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM, yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional,” ungkapnya akhir pekan lalu di Bandung.
Ia menjelaskan, aplikasi ini merupakan sebuah platform assessment yang dirancang untuk menentukan level kematangan UMKM. Melalui aplikasi ini, UMKM dikategorikan ke dalam empat kelas, yaitu Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, dan Kelas 4, sehingga pelatihan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
Baca Juga
“Dalam kurun waktu lima tahun, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, mengadakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah. Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa langkah pertama dalam membantu UMKM naik kelas adalah mengetahui di kelas mana mereka berada. Oleh karena itu, kami merancang aplikasi Naksir UMKM untuk membantu mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan,” ujar Arya.
Pada tahap awal, Kementerian BUMN memfokuskan pendampingan pada UMKM Kelas 1 untuk naik kelas, sebagai langkah strategis dalam mendukung visi misi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Pelatihan yang diselenggarakan di Telkom Corporate University ini diikuti oleh lebih dari 170 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN. Kegiatan ini menjadi komitmen Kementerian BUMN dalam memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Fokus kami saat ini adalah mendampingi UMKM Kelas 1 agar dapat naik ke Kelas 2, sehingga mereka mampu bersaing dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional,” jelas Arya.
Materi pelatihan yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi berbagai aspek krusial bagi pengembangan UMKM, di antaranya Pelatihan NIB, PIRT, dan Sertifikasi Halal oleh Anggraeni Wulansari oleh PT Surveyor Indonesia.
Kemudian ada juga optimalisasi Pengelolaan Keuangan UMKM oleh Agus Yayan Cahyan, Pengawas Market Conduct OJK).
Dan terakhir, Branding dan Penggunaan WhatsApp Business oleh Agung Pambudi selaku Ecosystem Manager Impala Network.
Ke depannya, ia memastikan Kementerian BUMN bertekad untuk terus memberikan dukungan yang lebih menyeluruh kepada UMKM, baik melalui program pelatihan, pendampingan, maupun fasilitasi akses pasar dan pembiayaan.
“Dengan adanya program ini, Kementerian BUMN berharap dapat memperkokoh pondasi ekonomi kerakyatan serta mendorong terciptanya kemandirian ekonomi nasional, selaras dengan arahan Presiden Prabowo,” tandasnya.