Bisnis.com, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi bakal menggandeng dua mantan menteri era pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai tim pakar atau ahli.
Dua mantan menteri tersebut rencanannya akan membantu Dedi Mulyadi memimpin Jawa Barat selama lima tahun mendatang.
Keduanya yaitu mantan Menteri Perhubungan, dan ESDM Ignasius Jonan dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menurutnya, keduanya sangat kompeten dan nantinya akan memberikan banyak masukan untuk beberapa persoalan yang berkaitan dengan keahlian masing-masing.
"Kita harus menggandeng orang-orang yang ahli, Pak Ignasius akan kita gandeng sebagai penasehat di bidang transportasi," kata Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (22/1/2025).
Dedi juga mengungkapkan, dalam waktu dekat ini akan mendatangi kediaman Susi Pudjiastuti di Pangandaran untuk terang-terangan meminta bantuan sebagai penasehat di bidang kelautan. Terlebih, Provinsi Jawa Barat memiliki laut yang luas.
"Saya juga 1 Februari akan menemui Bu Susi menjadi pakar penasehat di bidang kelautan karena Jabar dikelilingi laut," paparnya.
Selain dua nama ini, Dedi Mulyadi tertarik menjadikan Bey Machmudin yang kini menjabat sebagai Pj Gubernur Jabar untuk menjadi penasehatnya. Berdasarkan pandangannya, Bey sosok pejabat yang memiliki kepakaran di dua bidang yakni transportasi dan administrasi.
"Jadi banyak nanti pakar yang akan diundang termasuk Pak Bey, walaupun dia Eselon I di Mensesneg, tetapi dia di balik itu adalah pakar, di bidang transportasi dan administrasi," ungkapnya.
Di sisi lain, Demul memiliki keinginan untuk mewujudkan cita-cita Bey Machmudin yakni membuat Kereta Rel Listrik (KRL) Bandung Raya.
Ia merasa optimis hal ini akan diwujudkan dalam beberapa tahun mendatang. "Cita-cita Pak Bey 2026 akan dieksekusi," ucapnya.
Sementara, Bey berterus terang meminta agar Dedi yang bakal resmi menjadi Gubernur Jabar ke-18 untuk merealisasikan wacana KRL atau commuter line Bandung Raya.
Ia meyakini konsep ini dapat menjadi solusi kemacetan yang selama ini terjadi.
"Saya bilang Pak (Dedi) ini harus jadi, KRL commuter line dan beliau setuju dan saya terimakasih. Itu yang harus dilakukan oleh Bandung Raya agar kemacetan tuntas," ucap Bey.
"Saya yakin kalau KRL dengan interval waktu seperti di Jakarta banyak penumpang dari Padalarang ke Cicalengka, dan itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa maupun mereka yang kerja di Bandung," pungkasnya