Bisnis.com, BANDUNG - Nilai impor Jawa Barat Oktober 2024 mencapai US$1,20 miliar atau naik sebesar 20,14% dibandingkan dengan September 2024. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya impor Nonmigas sebesar 4,37% dan impor Migas yang naik 285,19%.
Dilihat dari 10 golongan barang utama, nilai impor Nonmigas Oktober 2024 Jawa Barat sebagian besar mengalami peningkatan dibanding September 2024, terdapat tujuh golongan yang mengalami peningkatan.
Apabila dilihat lebih rinci, diketahui bahwa peningkatan terbesar dialami Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$37,73 juta atau naik 48,36%, diikuti Golongan Filamen Buatan sebesar US$3,02 juta atau naik 5,53% serta Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar US$2,64 juta atau naik 1,93%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan rata-rata nilai impor Nonmigas dari 13 negara mitra utama naik dibanding bulan sebelumnya.
Hal ini disebabkan sebanyak enam negara mitra utama impor Jawa Barat mengalami peningkatan cukup tinggi walaupun sisanya menurun. Yakni, peningkatan terbesar berasal dari Jepang sebesar US$45,65 juta atau meningkat 30,60%, diikuti oleh Thailand sebesar US$15,27 juta atau naik 47,09% serta India sebesar US$5,09 juta atau naik 65,14%.
Ia menjelaskan, nilai impor menurut golongan penggunaan Barang baik Barang Konsumsi, Bahan Baku/ Penolong maupun Barang Modal selama Oktober 2024 mengalami peningkatan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, masing-masing sebesar 24,96%, 8,67% dan 16,65%.
Baca Juga
"Secara kumulatif Januari-Oktober 2024 Barang Konsumsi dan Bahan Baku Penolong mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya masing -masing sebesar 24,89% dan 5,34%, sedangkan barang modal mengalami turun sebesar 3,10%," jelasnya.
Sementara itu, dari sisi volume, impor Bulan Oktober 2024 dibanding bulan sebelumnya menunjukkan peningkatan sebesar 80,46%, dari sebelumnya 330,83 ribu ton menjadi 597,02 ribu ton. Hal ini menurutnya disebabkan oleh naiknya volume impor Migas sebesar 266,70% dengan kontribusi sekitar 53,40%. Namun volume impor Nonmigas turun sebesar 6,54% dengan peranan sebesar 46,60%.
Kemudian, jika dilihat dari neraca perdagangan Jawa Barat Oktober 2024 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar US$2,23 miliar. Nilai tersebut ditunjang oleh surplus komoditi Nonmigas sebesar US$2,41 miliar, sedangkan komoditas Migas defisit sebesar US$175,24 juta.
Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada bulan Oktober 2024 terjadi surplus sebesar 229,82 ribu ton, yang disumbang oleh surplus komoditas Nonmigas sebesar 549,56 ribu ton, sedangkan komoditas Migas defisit sebesar 319,74 ribu ton.
Dilihat dari transaksi perdagangan Nonmigas dengan 13 negara mitra dagang utama, pada periode Oktober 2024, Jawa Barat mengalami defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok dan Taiwan senilai US$134,24 juta, turun dibanding bulan sebelumnya yang defisit sebesar US$173,65 juta.
Sedangkan perdagangan Nonmigas dengan negara utama lainnya menunjukan surplus. Surplus neraca perdagangan terbesar adalah dengan Amerika Serikat yang mencapai US$493,57 juta.