Bisnis.com, BANDUNG -- Nilai impor Jawa Barat Juli 2024 mencapai US$1,20 miliar atau turun sebesar 1,19% dibandingkan dengan Juli 2024. Hal ini dipengaruhi oleh turunnya impor Nonmigas sebesar 4,10% sedangkan impor Migas yang naik 18,97%.
"Namun, bila dibandingkan dengan Agustus 2023 terjadi peningkatan nilai impor sebesar 24,17%," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Darwis Sitorus, dalam Berita Resmi Statisti (BRS), Senin (1/10/2024).
Ia menjelaskan, dilihat dari 10 golongan barang utama, nilai impor Nonmigas Agustus 2024 Jawa Barat sebagian besar mengalami penurunan dibanding Juli 2024, terdapat enam golongan yang mengalami penurunan.
Apabila dilihat lebih rinci, diketahui bahwa penurunan terbesar dialami Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$39,32 juta atau 33,42%, diikuti Golongan Kain Rajutan sebesar US$23,51 juta atau 26,02% serta Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar US$18,51 juta atau 10,75%.
Penurunan impor juga terliat dari rata-rata nilai impor Nonmigas dari 13 negara mitra utama turun dibanding bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan sebanyak delapan negara mitra utama impor Jawa Barat mengalami penurunan dan sisanya meningkat.
Penurunan terbesar berasal dari Jepang sebesar US$28,32 juta atau 14,63%, diikuti oleh Vietnam sebesar US$12,88 juta atau 21,93%, serta Tiongkok sebesar US$8,73 juta atau 2,43%.
Baca Juga
"Nilai impor menurut golongan penggunaan baik Barang Konsumsi, Bahan Baku Penolong dan Barang Modal selama Agutus 2024 mengalami peningkatan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, masing-masing sebesar 2,68%, 30,96% dan 1,72%," ungkapnya.