Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan rata-rata harga gabah dan beras di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) mengalami kenaikan pada Agustus 2024. Kenaikan tersebut berlaku pada tingkat eceran maupun penggilingan.
Berdasarkan catatan tersebut, harga gabah kering panen (GKP) pada tingkat petani naik 3,95% menjadi Rp6.625 pada Agustus 2024.
Kemudian, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan kini sebesar Rp13.087 per kilogram atau naik 1,55%. Sementara, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp13.010 per kilogram atau naik 2,09%.
Kepala BPS Jabar Marsudijono mengatakan kondisi tersebut terjadi karena sebagian besar wilayah di Jawa Barat masih berada di luar masa panen, sehingga berpengaruh terhadap stok gabah.
"Beberapa wilayah terindikasi gagal panen yang disebabkan faktor cuaca seperti di Kabupaten Kuningan, kata Marsudijono, Selasan(3/9/2024).
Sementara itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon Tasrip Abubakar mengatakan meskipun harga gabah Kabupaten Cirebon masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp5.000, petani harus tetap menanggung risiko besar.
Baca Juga
Selama musim tanam rendeng ini, petani terpaksa gigit jari lantaran harus tanam ulang akibat cuaca ekstrem. Biaya produksi pun membengkak lantaran petani harus mengeluarkan biaya tambahan bibit, pupuk, hingga upah buruh tani.
"Berat untuk petani, terutama mereka yang menyewa lahan. Kami meminta pemerintah dapat menaikkan harga pembelian pemerintah untuk gabah," kata Tasrip.