Bisnis.com, BANDUNG — CIMB Niaga tahun ini menargetkan memperkuat penetrasi bisnis di Jawa Barat. Pasalnya, Jawa Barat dinilai menjadi market penting di tengah tingginya pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan produk keuangan lainnya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan juga menilai Bandung dan Jawa Barat merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang besar, serta potensi ekonomi yang tinggi dan terus berkembang.
“Karena itu CIMB Niaga selalu memprioritaskan pengembangan layanan di provinsi ini, sehingga dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan perbankan masyarakat dan mendukung pengembangan bisnis para pelaku usaha,” ungkap dia saat ditemui dalam Halalbihalal dan Silaturahmi bersama CIMB Niaga, di Kota Bandung, Jumat (3/5/2024).
Menurut Lani, saat ini pihaknya tengah menggenjot pertumbuhan penggunaan inonvasi digital yang mudah untuk digunakan masyarakat. Hal tersebut dikatakan Lani sudah mendatangkan hasil dimana, pada kuartal pertama 2024, CIMB Niaga melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun, naik sebesar 7,8% year-on-year (“Y-o-Y”), dan menghasilkan earnings per share Rp66,96.
"Pertumbuhan kredit yang sehat dan indikator kualitas aset yang membaik menjadi dasar yang kuat bagi kami untuk terus memberikan nilai lebih, ditambah dengan manajemen biaya yang efektif dengan rasio biaya terhadap pendapatan ("Cost to Income Ratio - CIR") di bawah 45%,” jelas dia.
Selain itu, CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (“CAR”) dan loan to deposit ratio (“LDR”) masing-masing sebesar 24,5% dan 84,2%.
Baca Juga
“Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp333,0 triliun per 31 Maret 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp248,0 triliun (+3,3% Y-o-Y), menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 64,6%.
Sementara itu, CASA tumbuh 8,9% Y-o-Y, sebagai hasil upaya Bank membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital CIMB Niaga.
Selanjutnya, dari sisi jumlah kredit pun naik 6,0% Y-o-Y menjadi Rp211,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4% Y-o-Y dan Perbankan Konsumer yang tumbuh 6,9% Y-o-Y.
“Kenaikan tertinggi di kredit retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil yang meningkat sebesar 15,8% Y-o-Y,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang CIMB Niaga Jabar & Jateng, Andiko Manik mengatakan, saat ini pertumbuhan kredit UMKM di Jawa Barat mencapai 12-13%.
“Memang yang lagi banyak kita dorong adalah pembiayaan atau kredit UMKM, kemudian pinjaman atau pembiayaan [UMKM] kita memang berikan lebih mudah,” kata dia.
Sementara itu, Andiko juga menyebutkan pertumbuhan jumlah nasabah di Jawa Barat hampir 40%. Melebihi angka nasional.
“Memang segmen seperti pelajar, mahasiswa, komunitas dan payroll rekening gaji itu yang menopah pertumbuhan sehat jumlah nasabah,” jelasnya.