Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga September 2023, Kredit Perbankan di Jabar Tumbuh 6,85%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Barat sampai dengan September 2023 tetap terjaga dan resilien.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Barat sampai dengan September 2023 tetap terjaga dan resilien.

Ini terlihat dari kinerja keuangan yang bertumbuh dan indikator prudensial seperti likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global. 

Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan pada September 2023, kredit atau pembiayaan perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 6,85% yoy (Agustus 2023: 7,41% yoy) menjadi Rp594,95 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor listrik, gas, dan air (66,30 %yoy), jasa pendidikan (40,00 % yoy), sosial budaya & hiburan (36,70% yoy), jasa kesehatan (18,53% yoy) serta real estate persewaan dan jasa perusahaan (17,50% yoy). 

"Sementara dari perolehan market share, kepemilikan rumah tinggal masih mencatatkan porsi tertinggi sebesar 26,40%, diikuti perdagangan 18,50% dan pembiayaan multiguna 17,60%," ungkapnya.

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Jawa Barat pada September 2023 bertumbuh sebesar 3,66% yoy (Agustus 2023: 2,97% yoy) menjadi sebesar Rp652,97 triliun, dengan porsi tertinggi pada tabungan sebesar 45,90% , diikuti deposito 33,70% dan giro sebesar 19,50%.

Indarto menjelaskan, pihaknya mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas.

Likuiditas industri perbankan Jawa Barat pada September 2023 dalam level yang memadai dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 91,11% (Agustus 2023: 90,98%). Sementara kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,49% (Agustus 2023: 3,63%). 

Selain itu, Indarto juga menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, tren pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat mencatatkan kinerja yang lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.

Pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat per September 2023 mencapai Rp64,08 triliun dan tumbuh 14,57% yoy yang ditopang oleh pembiayaan dari Bank Umum Syariah dengan porsi pembiayaan sebesar 63,96%, disusul Unit Usaha Syariah sebesar 27,53% dan BPR Syariah sebesar 8,52% dari total pembiayaan perbankan syariah.

Market share pembiayaan perbankan syariah juga terus menunjukkan tren kenaikan, dari sebesar 7,99% pada tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) menjadi 9,72% per September 2023. 

Dari perusahaan pembiayaan, outstanding piutang bertumbuh sebesar 11,62% yoy pada September 2023 (Agustus 2023: 12,30% yoy) menjadi sebesar Rp72,8 triliun, lebih besar dibandingkan masa pandemi yang sempat bertumbuh negatif di akhir tahun 2021. 

"Sekitar 26% pembiayaan disalurkan untuk sektor perdagangan, diikuti industri pengolahan 14% dan jasa persewaan 10%. Adapun rasio Non Performing Finance (NPF) masih terjaga sebesar 3,13% (Agustus 2023: 3,23%)," tandas dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper