Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Pedagang di Pasar Baru Bandung Menyusut, Sebagian Terjun ke e-Commerce

Pedagang di Pasar Baru Kota Bandung pascapandemi terus menyusut, yang diperparah dengan perubahan pola belanja masyarakat yang beralih ke social commerce.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Pedagang di Pasar Baru Kota Bandung pascapandemi terus menyusut, yang diperparah dengan perubahan pola belanja masyarakat yang beralih ke e-commerce dan social commerce.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Direktur Utama Perumda Pasar Juara Kota Bandung Ricky Ferlino kepada Bisnis, di Bandung, Selasa (3/10/2023).

Menurut Ricky kondisi ini memang tidak bisa dipungkiri dengan semakin pesatnya perkembangan zaman yang membuat percepatan perubahan pola belanja masyarakat.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, setidaknya keterbukaan ruang dagang di Pasar Baru Bandung berada di angka 80 persen dari 4.100 ruang yang ada di sana. Pascapandemi hingga kini, data eksisting keterbukaan ruang dagang di Pasar Baru 70 persen dari total 80 persen yang terjadi di akhir 2019.

"Kita anggap saja yang 80 persen itu 100 persen, nah sekarang itu 70 persennya saja," ungkap Ricky.

Meski demikian, ia memastikan kini ada sejumlah pedagang di Pasar Baru Bandung yang sudah mulai berekspansi menjual barang dagangannya ke e-commerce. Ia mengatakan hal tersebut dilakukan oleh pedagang agar masih bisa bertahan di tengah gempuran perubahan pola belanja masyarakat.

Meski demikian, Ricky mengatakan pedagang konvensional di Pasar Baru Bandung yang kini memiliki toko daring memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pedagang yang tidak demikian.

Pertama, pedagang yang memiliki toko representatif memiliki daya jual lebih tinggi dari segi kepercayaan konsumen. Lantaran, saat ini kerap terjadi ketidaksesuaian barang yang dijajakan di e-commerce dengan barang yang dikirim ke konsumen.

"Bukannya mau percaya diri, tapi saat ini konsumen di Indonesia khususnya di Kota Bandung, kebiasaan konsumen akan memiliki trust ketika penjual online memiliki toko representatif apalagi di Pasar Baru," jelasnya.

Sehingga, dengan demikian akan meningkatkan relasi antara penjual dan pembeli sehingga nantinya ketika pembelian ke dua dan seterusnya, bisa dilakukan secara daring.

"Tapi nanti kalau ada masalah atau ngecek barang, bisa juga ke tokonya, kan ada," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper