Bisnis.com, BANDUNG - TikTok Shop sedang viral. Banyak UMKM dan pelaku usaha kecil yang merasa tersaingi dengan artis dan selebritis yang ikut turun berjualan di TikTok Shop.
Padahal jika melihat fakta di lapangan, semua pelaku usaha semestinya tidak anti dengan perubahan zaman. Apabila sistem bisnis berubah dari tradisional ke digital, maka mereka perlu menyesuaikan.
Peran pemerintah adalah membatasi hal-hal yang boleh dan tidak boleh sehingga dalam prosesnya jualan online di TikTok Shop ini tidak menguntungkan salah satu pihak.
Telkom melalui program Telkom menjawab salah satu tantangan ini dengan mengadakan Telkom DigiUp 2023. Sesuai namanya, program ini akan memberikan pelatihan kepada siswa SMA/SMK untuk bisa menghadapi tantangan digital.
2.170 pelajar SMA/SMK seluruh Indonesia mulai menjalani rangkaian penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal di sektor digital.
Para peserta memulai rangkaian dengan menjalani pelatihan singkat atau Short Course dalam program Telkom DigiUp 2023.
Baca Juga
Ketua Satgas Program Telkom DigiUp, Danan Suryadi menjelaskan data sementara presentase peminatan sertifikasi yang dipilih meliputi Network Administrator sebanyak 17 persen, Graphic Design 14 persen, Cinematografi 13 persen, Content Creator 12 persen, IoT Engineer 11 persen, Mobile Apps 8 persen, Web Programing Phyton 8 persen, UI/UX Design atau Junior Multimedia Designer 7 persen, 3D Animator 6 persen dan Data Scientist 5 persen.
Menurut dia, Kick Off Telkom DigiUp 2023 sudah digelar beberapa hari yang lalu dan menjadi rangkaian kegiatan untuk menyiapkan kebutuhan talenta digital di Indonesia melalui kombinasi program short course pelatihan, sertifikasi, kompetisi dan community.
Program ini disusun melalui pendekatan sinergi pentahelix dengan melibatkan berbagai unsur diantaranya yaitu unsur industri yaitu PT Telkom, akademisi (Yayasan Pendidikan Telkom), Pemerintah (Kemendikbudristek), unsur komunitas dari siswa dan para guru.
"Semuanya dengan tujuan yang sama yaitu peningkatan kapabilitas siswa melalui program pelatihan dan sertifikasi digital skill yang berstandar nasional untuk para peserta SMK dan SMA di seluruh Indonesia," ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (29/9/2023).
Menurut dia, sesuai tujuan dari PT Telkom bahwa program Telkom DigiUp diharapkan menjadi program berkelanjutan, maka program ini disusun dalam serangkaian program yang dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta melalui program pelatihan program sertifikasi short course, coaching, kompetisi dan community.
"Selanjutnya akan dilakukan seleksi pada tanggal 4 Oktober 2023 untuk mendapatkan 1.000 peserta yang akan diikutkan dalam program pelatihan dan sertifikasi,"ungkapnya
Senior General Manager Community Development Center PT Telkom Indonesia Hery Susanto mengatakan Telkom DigiUp merupakan program vokasional Telkom juga bagian dari CSR Telkom.
Program ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih bangsa Indonesia khususnya kemajuan pendidikan sekaligus peningkatan generasi bangsa menuju Indonesia maju. Sertifikat yang diberikan Telkom pun termasuk yang paling diminati di dunia industri.
"Dengan adanya kegiatan ini kita berharap memberikan kontribusi dalam peningkatan inklusi pendidikan di Indonesia,"ujarnya
Senada dengan Hery, Direktur Utaman Yayasan Pendidikan Telkom Dodi Irawan mengatakan program Telkom DigiUp menjadi salah satu wujud komitmen PT Telkom bagi dunia pendidikan untuk meminimalisir gap kompetensi di industri pendidikan.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menyambut dampak bonus demografi Indonesia yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada 2025 dan 2030.
"Progam ini sebenarnya kali kedua. Tahun lalu sudah dilaksanakan yaitu program sertifikasi digital skill berstandar nasional untuk SMK dan SMA di seluruh Indonesia dengan harapan menyiapkan talenta muda yang sesuai dengan keputusan kebutuhan industri digital,"ungkapnya .
Dodi menegaskan Telkom DigiUp 2023 akan menyentuh seluruh wilayah Indonesia termasuk di dalamnya daerah 3T sehingga kegiatan ini melibatkan seluruh jajaran Regional Bisnis Service Telkom di seluruh Indonesia dengan menyebarluaskan informasi-informasi terkait program Telkom kepada Kepala Sekolah dan guru SMK dan SMA di wilayahnya masing-masing.
"Harapannya program ini tentu tidak hanya sekadar sertifikasi saja namun selanjutnya para peserta dapat bergabung dalam komunitas digital talent termasuk nanti akan ada ajang kompetisi digital dan bahkan harapan besarnya atau mimpi besarnya adalah bisa menjadi talent full bagi perusahaan atau industri yang ingin mencari tenaga ahli di bidang ini,"jelasnya
Direktur SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek yang diwakili Ketua Tim Pokja Program Data dan Evaluasi Kemendikbudristek Meidhi Alkibzi mengatakan, dengan perkembangan teknologi AI yang pesat saat ini tentunya kemampuan dalam menggunakan teknologi terbaru menjadi tantangan tersendiri. Selain itu dibutuhkan kecerdasan dan bijak dalam menggunakan teknologi termasuk teknologi digital.
"Termasuk tenaga kerja Indonesia yang sudah harus mempersiapkan kemampuan teknologi dalam memenuhi kebutuhan industri,"
Menurutnya, pengetahuan yang begitu umum dan minim pengalaman menjadi kendala dunia industri dalam mendapatkan tenaga kerja saat ini.
"Dengan adanya Telkom DigiUp 2023 ini kami menyambut baik, guna memperbaiki dan menyongsong industri digital pada 2025 mendatang,"pungkasnya.