Bisnis.com, CIREBON - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon mencatat, penyaluran kredit yang dilakukan bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Ciayumajakuning mencapai Rp2,49 triliun hingga Agustus 2023.
Kepala OJK Cirebon Fredly Nasution menyebutkan, kinerja penyaluran kredit di wilayah Ciayumajakuning pada 2023 ini menurun 0,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan serupa juga termasuk dana pihak ketiga (DPK) yang turun sebesar 2,12 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp2,3 triliun.
“Penurunan kredit dan DPK menunjukan bahwa kondisi perekonomian di Ciayumajakuning masih berupaya recovery setelah pandemi covid-19,” kata Fredly di Kota Cirebon, Jumat (1/9/2023).
Dari sisi permodalan yang dicerminkan oleh Capital Adequacy Ratio (CAR), masih terjaga dengan baik dengan CAR BPR per April 2023 sebesar 21,70 persen.
Namun demikian, OJK Cirebon terus mencermati profitabilitas BPR di Ciayumajakuning yang mengalami penurunan, tercermin dalam rasio Return on Asset (ROA) sebesar negatif 0,26 persen.
Baca Juga
Kredtit yang disalurkan oleh BPR dibutuhkan untuk lima sektor ekonomi terbesar yaitu sektor bukan lapangan usaha-lainnya; sektor perdagangan besar dan eceran; sektor pertanian, perburuhan dan kehutanan; sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya; serta sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga.
Pertumbuhan kredit tertinggi kepada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga sebesar Rp73,84 miliar atau mengalami peningkatan 47,60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya, penyaluran kredit ke sektor pertanian, perburuan, serta kehutanan mengalami peningkatan dibanding periode Desember 2022 menjadi sebesar Rp334,74 miliar.
“OJK Cirebon terus melakukan langkah pengawasan agar BPR dapat lebih efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya, mengedepankan tata kelola yang baik, serta memperbesar porsi penyaluran kredit kepada sektor ekonomi produktif,” kata Fredly.