Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencemaran dan Sedimentasi Berkurang, Usia Waduk Saguling Bertambah Jadi 32 Tahun

Usia waduk dan operasional PLTA Saguling diperkirakan akan bertambah seiring membaiknya kualitas air serta berkurangnya sedimentasi
Waduk Saguling
Waduk Saguling

Bisnis.com, BANDUNG -- Usia waduk dan operasional PLTA Saguling di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diperkirakan akan bertambah seiring membaiknya kualitas air serta berkurangnya sedimentasi.

Manajer Lahan dan Lingkungan PT PLN Indonesia Power Saguling POMU, Novy Heryanto mengatakan pihaknya rutin melakukan inspeksi besar tiap lima tahun sekali untuk mengukur umur waduk serta usia operasional pembangkit listrik. Inspeksi besar ini mengukur tingkat daya dukung waduk serta seberapa besar potensi ancaman.

Berdasarkan hasil inspeksi besar pada 2017-2018, menetapkan usia waduk dan operasional PLTA hanya 18 tahun. Namun, pada inspeksi 2022 justru usianya semakin panjang menjadi 32 tahun.

"Saat inspeksi besar tahun 2017-2018, diukur daya simpan waduk Saguling kurang lebih berumur 18 tahun karena tingginya sedimentasi. Alhamdulillah di tahun 2022 saat inspeksi besar, diukur umurnya sudah bertambah menjadi 32 tahun," kata Novy.

Dia menjelaskan, bertambah panjang prediksi usia waduk Saguling dipengaruhi oleh faktor kondisi air serta berkurangnya sedimentasi. Sehingga peralatan mekanik pembangkit listrik menjadi tidak mudah rusak akibat korosi. Begitu juga dengan daya tampung waduk yang sempat berkurang akibat sedimentasi, kini perlahan mulai bertambah. 

Menurutnya, kondisi waduk dan PLTA yang membaik tersebut berkat peran dari sejumlah elemen masyarakat, pihak swasta, serta program pemerintah. Mulai dari reboisasi di hulu, penanggulangan limbah, pengolahan sampah, serta pengangkatan rutin material sedimentasi. 

"Hal ini berkat keterlibatan masyarakat dan beberapa program dari berbagai pihak dalam menangani badan sungai, hulu, dan waduk Saguling. Ada Citarum Harum, ada aktivis lingkungan, dan lainnya," kata Novy. 

Pihaknya berharap, perbaikan kualitas air dan rendahnya sedimentasi waduk Saguling ikut berdampak positif bagi masyarakat di bantaran waduk. Karena itu, seluruh lapisan masyarakat diajak untuk terus bersama-sama menjaga keberlangsungan waduk agar tetap memberikan banyak manfaat positif.

"Capaian ini harus disyukuri. Kami harap upaya pelestarian waduk tetap berjalan agar manfaatnya dirasakan oleh semua pihak. Bukan hanya oleh PLTA, tapi juga masyarakat yang ikut bergantung dari sana," kayanya.

Sementara itu, Founder Bening Saguling Foundation Indra Gunawan menjelaskan masalah warga di bantaran Waduk Saguling bukan saja soal kerusakan lingkungan berupa sedimentasi dan kualitas air, tapi juga masalah sosial ekonomi. Oleh karena itu, jika ingin menuntaskan soal masalah lingkungan, maka perlu juga melihat solusi terhadap masalah sosial masyarakat. Karena keduanya saling berkaitan. 

"Kita sudah berkolaborasi dengan Indonesia Power untuk mengatasi hal itu. Alhamdulillah masyarakat sudah sadar pilah sampah. Kami juga berhasil mengangkat hampir 400 ton sampah tiap hari dari Waduk Saguling," jelasnya. (K67)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dadi Haryadi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper