Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Ribu Debitur Usaha Ultra Mikro di Garut Terima Pembiayaan Rp501,64 Miliar dari PIP

Saat ini terdapat 142.182 debitur usaha ultra mikro di Kabupaten Cirebon.
Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf memberikan keterangan terkait pembiayaan untuk usaha ultra mikro di Garut. istimewa
Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf memberikan keterangan terkait pembiayaan untuk usaha ultra mikro di Garut. istimewa

Bisnis.com, GARUT—Pusat Investasi Pemerintah atau PIP Kementerian Keuangan mencatat, Kabupaten Garut menjadi daerah dengan jumlah debitur usaha ultra mikro terbanyak kedua di Jawa Barat.

Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan PIP, Muhammad Yusuf mengatakan, saat ini terdapat 142.182 debitur usaha ultra mikro di Kabupaten Cirebon.

Ratusan ribu debitur tersebut, lanjut Yusuf, mendapat pembiayaan dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yakni, PT PNM, Koperasi Mitra Dhuafa, KSPPS BMT Itqan, KSPPS Baytul Ikhtiar, dan PT Pegadaian.

“Dari jumlah debitur itu, pembiayaan yang sudah disalurkan melalui lembaga penyalur yang bekerja sama dengan PIP mencapai Rp501,64 miliar,” kata Yusuf melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/8/2023).

Yusuf berharap, semakin banyak usaha ultra mikro yang memperoleh akses permodalan melalui LKBB. Hal ini agar meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha agar semakin berdampak positif bagi perekonomian nasional.

Selain menyalurkan pembiayaan, PIP pun memberikan pendampingan pada aspek pemenuhan legalitas, peningkatan kualitas produk, kapasitas produksi, pengelolaan keuangan, dan pemasaran produk.

Kemudian, pemberian pelatihan teknis usaha/produksi, pembukuan keuangan usaha, branding produk, dan pemasaran online.
 
“PIP juga mendukung promosi atau pemasaran produk melalui sosial media PIP, marketplace, lelang produk online, pameran (expo) produk offline, Gerai UMi di pusat perbelanjaan, dan publikasi melalui media massa,” kata Yusuf.
 
Selain itu, dia menambahkan, pihaknya juga berkomitmen untuk pemberdayaan berbasis komunitas dan terintegrasi pada sektor pertanian dan produk kerajinan.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Kamrussamad mengatakan, pihaknya bakal memberikan rekomendasi kepada para anggotanya untuk dapat diseleksi menerima pembiayaan UMi dari PIP. 

Diharapkan, hal tersebut menjadi langkah kecil untuk mebuka akses pembiayaan modal kepada para pengusaha ultra mikro.
 
“Siapa itu pengusaha ultra mikro, mereka yang tidak punya neraca rugi-laba tidak punya kolateral bahkan pemilik usahanya tidak memiliki pendidikan formal. Karena itu, kita dukung agar usaha ultra mikro ini dapat terus berkembang dan kemudian naik kelas menjadi UMKM dan semakin besar lagi,” katanya.

Selain itu, KAHMI pun diharapkan pula tidak hanya terlibat dalam bidang politik dan pergerakan, tetapi pengembangan entrepeneur sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper