Bisnis.com, BANDUNG -- Relawan dan Kader Partai Keadilan Bangsa (PKB) mulai gerah dengan peta koalisi jelang Pemilihan Presiden 2024 yang seakan menempatkan PKB sebagai pelengkap parliamentary threshold atau ambang batas parlemen.
Hal tersebut terbukti dengan muncul-hilang nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin sebagai calon presiden pada konstelasi Pilpres 2024.
Kader PKB Kabupaten Bogor, Yusinta Ningsih Nenobahan Syarief mengatakan sudah saatnya PKB ini muncul sebagai partai politik yang diperhitungkan. Pasalnya, basis PKB menurutnya sangat besar di tanah air.
Hal tersebut dibuktikan dengan bakal digelarnya deklarasi oleh puluhan ribu kader dan relawan PKB di Bogor dalam waktu dekat untuk mendorong Cak Imin maju sebagai pilihan utama dalam kontestasi Pilpres yang akan digelar Februari 2024 mendatang.
Ia mengatakan, deklarasi tersebut akan dilakukan di GOR Jonggol, Kabupaten Bogor, pada Kamis (10/8/2023) mendatang.
"Kami akan melaksanakan kegiatan deklarasi YNS Ngarojong Gus Muhaimin Iskandar sebagai presiden 2024. Deklarasi nanti akan dihadiri oleh 20 ribu orang di GOR Jonggol," ujar Yusinta, Rabu (9/8/2023).
Yusinta mengungkapkan, deklarasi relawan pendukung Cak Imin sebagai calon presiden ini adalah bentuk sinyal atau pesan khusus untuk koalisi bahwa sudah saatnya move on dan melangkah lebih jauh menjadi presiden.
Sebab, selama ini PKB yang sudah berkali-kali membangun koalisi dalam pemilu-pemilu sebelumnya. PKB menurutnya sudah cukup berperan aktif menjadi tonggak perjuangan koalisi selama dua periode ini.
Karena itu, sudah bukan saatnya lagi hanya menjadi pengikut koalisi. Menurutnya, Cak Imin seharusnya menjadi presiden atau minimal wakil presiden.
"Kami sebagai salah satu gerbong atau barisan Gus Muhaimin Iskandar, ingin koalisi manapun itu memberi tawaran bukan hanya sebagai followers [pengikut], terlalu murah itu. Tetapi ya minimal bergerak ya cawapres. Itu satu hal mutlak yang harusnya ditawarkan kepada seorang Gus Muhaimin," terangnya.
Dia menyebutkan, Cak Imin merupakan figur yang tepat sebagai presiden atau minimal wakil presiden. Sebab, bagi dia, secara ideologi partai menjunjung tinggi keberagaman.
Sehingga, Cak Imin akan menawarkan sesuatu yang berbeda atau fantastis ketika berkoalisi dengan siapapun. Jika hanya sebagai pengikut, relawan merasa hal itu tidak pantas.
"[Sekarang kan masih sama Gerindra] ya politik itu dalam 1 menit saja bisa berubah. Jadi siapapun nanti presidennya, Gus Muhaimin capres atau minimal cawapres, itu tawaran termurah kami," ucapnya.
Dengan demikian, deklarasi relawan tersebut membuktikan bahwa dukungan untuk Cak Imin tidak hanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur saja. Tetapi, daerah Bogor, Jawa Barat harus diperhitungkan oleh lawan-lawan koalisi lainnya.
Mulai hari ini tegas dia, PKB membuktikan eksistensinya di wilayah Kabupaten Bogor. Pasalnya, ujung penilaian Jawa Barat ada di Bogor.
Secara demografi, wilayah Bogor merupakan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak di Jawa Barat.
"Bogor itu jumlah DPT nya sangat besar. Jadi kalau mau membicarakan Jawa Barat pasti Bogor. Boleh diadu. Jadi harapan kita [suara] Jabar," ujarnya.
Yusinta yang juga sebagai calon legislatif DPR RI Dapil V Kabupaten Bogor memastikan bahwa Cak Imin hadir saat deklarasi nanti dan sekaligus pemberian nama untuk relawan di Jabar.
"Tanggal 10 nanti akan dihadiri oleh kader militan YNS langsung, lebih kurang 20 ribu orang, kemudian perkumpulan PPNI [Persatuan Perawat Nasional Indonesia] Kabupaten Bogor, Pemuda Pancasila Kabupaten Bogor, BBRB, dan komunitas perkumpulan tokoh masyarakat se-Kabupaten Bogor. Akan ada perwakilan kiai dan ulama dari setiap kecamatan, total 40 kecamatan," terangnya.