Bisnis.com, BANDUNG--Kesan kumuh dan tak terawat kini lenyap di puluhan alun-alun yang ada di Jawa Barat.
Revitaliasi alun-alun tiap kabupaten/kota merupakan wujud realisasi visi Jabar Juara era Gubernur Ridwan Kamil.
Data dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, tercatat ada 27 alun-alun kabupaten/kota yang disulap oleh Ridwan Kamil. Penataan alun-alun tersebut tersebar di 15 kabupaten dan 6 kota.
"Alun-alun sampai saat ini total 27 sudah dibangun dan sedang dibangun dari 2020-2023," kata Kabid Kawasan Permukiman Disperkim Jabar Tri Budi Hendryanto saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XII bertajuk Infrastruktur Juara Demi Kebermanfaatan Warga, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya revitalisasi alun-alun itu merupakan bagian dari visi misi Gubernur Jabar 2018-2023. Tujuannya tak lain menjadikan alun-alun ini sebagai sebuah ruang warga untuk mencerminkan kekayaan dan perkembangan budaya kabupaten/kota itu sendiri.
Misalnya Alun-alun Kabupaten Pangandaran yang dibangun di atas lahan seluas 14.064,697 m persegi. Ruang terbuka publik tersebut dilengkapi fasilitas Lapangan Upacara, Area Bermain, Amphitheater dan Shelter UMKM untuk mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Kabupaten Pangandaran.
"Alun-alun Kabupaten Pangandaran ini diberi nama spesial oleh Gubernur Ridwan Kamil yaitu Alun-alun Pangbagea yang merupakan singkatan dari Pangandaran Bagja, Endah dan Asri," ujar Budi.
Kemudian, Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan Cirebon. Revitalisasi dilakukan di atas lahan seluas 9.300 m persegi.
"Gapura Adi dengan warna terracota menjadi ciri khas Arsitektur Alun-alun Sangkala Buana untuk memperkuat citra dan mengingatkan kembali masa kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon," jelasnya.
Menurutnya, Alun-alun Sangkala Buana menjadi pusat aktivitas strategis di Kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon. Terletak diantara Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Pasar Kasepuhan dan dilengkapi dengan Area Plaza Utama, Shelter UMKM serta Toilet menjadikan Alun-alun ini memiliki daya tarik wisata dengan spot yang menarik.
Berbagai pembangunan tersebut akhirnya mulai tercermin. Jika dibandingkan dengan 2017 lalu, indeks kebahagiaan warga Jabar terlihat meningkat pada 2021.
"Indeks kebahagiaan Jabar 2014 itu nilainya 67,66, pada 2021 menjadi 70,23 atau naik 0,65 poin," bebernya.
Selain itu, lanjut Budi, Kang Emil, sapaan akrabnya Gubernur Jabar pun membangun kembali rumah dinas dan kantor lintas sektoral di wilayahnya. Pembangunan itu di antaranya Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar dan Rumah Dinas Kapolda Jabar.
Rumah Dinas Kapolda Jabar yang dikenal dengan Mess Enoch Danoebrata itu dibangun di atas lahan seluas 2.515 m2, terletak di Jalan Lembong No. 23 Kota
Bandung.
Terdiri dari 2 lantai bangunan yang dilengkapi dengan fasilitas Ruang Duduk Keluarga, Ruang Tidur, Ruang Makan, Garasi Semi Basement, Taman, Ruang Pos Pengamanan, dan fasilitas penunjang lainnya.
"Pembangunan Rumah Dinas ini dilakukan sebagai penunjang kinerja Pimpinan Kepolisian Daerah Jawa Barat,untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat Jabar," ungkapnya.
Sedangkan Gedung Kejati Jabar memiliki konsep smartoffice yang berbudaya. Dilengkapi dengan Command Center untuk memantau kegiatan Kejaksaan Negeri di 27 kabupaten/kota se-Jabar, Media Center, Ruang Konsultasi Mediasi, Perpustakaan Digital dan Ruang Podcast membuat Kejati Jabar tampil lebih modern.
"Hasil ‘sentuhan’ Gubernur Jabar ini memiliki filosofi tiga pola bangunan yang didesain sesuai dengan semboyan Kejaksaan yaitu Satya Adhi Wicaksana dengan tambahan pola batik khas dari beberapa daerah di Jabar," bebernya.
Di sisi lain, Ridwan Kamil juga berusaha melanjutkan program Gubernur Jabar sebelumnya terkait perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu). Total perbaikan rutilahu sejak 2018 hingga 2023 ini mencapai 105.549 unit yang tersebar di 3.764 desa/kelurahan di Jabar.
"Total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp1,8 triliun," ungkapnya.
Budi mengakui, program ini menjaga kesinambungan dari zaman kepemimpinan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Ketika itu mereka ingin menyelesaikan perbaikan rutilahu hingga 100 ribu unit. Sehingga Kang Emil menargetkan dan menyelesaikannya sampai 105 ribu unit lebih.
"Tidak ada perbedaan. Harapannya di masa Ridwan Kamil, target yang sudah dicanangkan pemimpin sebelumnya bisa terpenuhi," tandasnya.