Bisnis.com, TASIKMALAYA - Kesadaran Yayan Supyan, seorang pengurus Pesantren Mathlaul Ulum terhadap potensi alam di daerahnya sudah terbangun.
Lokasi pesantrennya yang terletak tidak jauh dari bibir Pantai Cimerak ini, mengantarkannya pada wawasan potensi alam yang melimpah.
Pelbagai bidang usaha sudah ia geluti, ia yang merupakan penanggung jawab program One Pesantren One Product (OPOP) di pesantrennya ini bersama sang adik, sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren yakni Hendar Suhendar silih berganti mendulang ide.
Hingga akhirnya, dengan menguatkan niat untuk membawa pesantren yang ia bina menjadi lebih mandiri, akhirnya menemukan cara wirausaha yakni budi daya udang vaname.
"Alhamdulillah kita sekarang setiap siklus bisa panen 3 ton, 9 kuintal atau senilai Rp220 jutaan per panen," ungkap Yayan, belum lama ini.
Dari hasil tersebut, ia mengatakan seluruhnya kembali digunakan untuk modal kembali dan marginnya ia gunakan untuk pesantren.
"Kalau dalam istilah pendidikan, kita jadikan untuk beasiswa, jadi santri bisa fokus mondok," ungkap dia.
Ia mengaku bersyukur bisa terlibat dalam program OPOP yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hasilnya ia mendapatkan penghargaan bersih senilai hampir menyentuh Rp200 juta yang kemudian ia optimalkan untuk permodalan usaha pesantren.
"Kita sekarang ada dua kolam, yang satu 1.300 m persegi dan hampir 1.000 meter persegi kolam ke dua," jelas Yayan.
Ke depan, ia ingin terus mengembangkan usaha pesantrennya ini sehingga mimpinya untuk membangun kemandirian pesantren bisa terwujud.
"Ya ke depan saya ingin mengembangkan pesantren ini agar terus tumbuh besar, dan kembali ke pesantren lagi," tandasnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah OPOP. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Bank BJB, BSI dan XL Axiata.