Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Pupuk Subsidi untuk Jabar-Banten Aman Hingga Dua Pekan ke Depan

PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan musim tanam gadu (kemarau) di wilayah Jabar dan Banten sangat aman.
Seorang petani sedang menabur pupuk./Getty  Image
Seorang petani sedang menabur pupuk./Getty Image

Bisnis.com, KARAWANG - PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan musim tanam gadu (kemarau) di wilayah Jabar dan Banten sangat aman. Dengan begitu, petani tak perlu risau dan diharapkan bisa terus bersemangat untuk mengolah pesawahannya.

VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Andi Komara menyebutkan saat ini stok pupuk, baik jenis urea, NPK dan pupuk organik bersubsidi cukup melimpah. Berdasarkan data per Selasa (13/6/2023), secara total stok pupuk subsidi untuk kebutuhan Jawa Barat itu mencapai 107.340,2 ton.

"Kami pastikan stok pupuk subsidi untuk musim taman gadu di Jawa Barat dan Banten itu sangat aman," ujar Andi dalam keterangannya, Rabu (14/6/2023).

Andi menjelaskan, dari total stok untuk kebutuhan wilayah Jawa Barat stok NPK saat ini totalnya mencapai 12.039 ton atau 275 persen dari stok minimum yang ditugaskan pemerintah. Kemudian, untuk pupuk jenis Urea saat ini stoknya mencapai 73.154,8 ton atau 338 persen dari ketentuan minimal pemerintah.

Sedangkan, untuk stok pupuk organik untuk wilayah Jawa Barat saat ini mencapai 1.056,1 ton. Adapun stok pupuk untuk kebutuhan wilayah Provinsi Banten, secara total mencapai 15.710,5 ton yang terdiri dari urea sebanyak 10.389,2 ton atau 309 persen dari stok minimum, dan NPK mencapai 5.321,3 ton atau 298 persen dari stok minimum yang ditugaskan pemerintah.

"Stok pupuk tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua pekan kedepan," jelas Andi. 

Andi menuturkan, dalam pendistribusian pupuk subsidi tersebut mekanismenya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan nomor 4 tahun 2023. Dalam aturan itu BUMN pupuk dan anak perusahaannya wajib memenuhi kebutuhan pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, kebutuhan pupuk subsidi dalam satu tahun pun telah ditetapkan melalui SK Alokasi di setiap provinsi hingga kabupaten/kota.

Adapun seluruh stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat ini telah didistribusikan kepada 38 Gudang Lini III di 17 kabupaten dan 9 kota dengan melibatkan 107 distributor dan 2.372 kios pupuk lengkap (KPL). Sedangkan, proses penyaluran dan distribusi pupuk bersubsidi juga dipantau dengan sistem digital yang bernama Distribution Planning & Control System (DPCS).

Untuk wilayah Jawa Barat, berdasarkan SK Alokasi tahun 2023 telah ditetapkan kebutuhan pupuk subsidi petani sebanyak 942.508 ton. Terdiri dari Pupuk Urea sebanyak 603.137 ton, NPK sebanyak 338.690 dan NPK Khusus sebanyak 681 ton. 

Sedangkan, untuk kebutuhan di Provinsi Banten berdasarkan SK Alokasi telah ditetapkan kebutuhan pupuk bresubsidi tahun 2023 sebanyak 168.805 ton. Terdiri dari Pupuk Urea sebanyak 111.445 ton, NPK sebanyak 56.284 ton dan NPK Khusus sebanyak 1076 ton. 

Andi menambahkan, sebagai produsen yang bertanggung jawab mendistribusikan pupuk subsidi di dua provinsi tersebut, Pupuk Kujang wajib memenuhi alokasi tersebut di tahun 2023. Seluruh pupuk subsidi ini merupakan hak petani yang telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 10 tahun 2022. 

Dalam aturan tersebut, secara jelas menegaskan jika petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi itu mereka yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-Alokasi yang terintegrasi dengan SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu). 

Teknisnya, petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat. 

"Perlu diketahui, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. Sembilan komoditas ini merupakan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi sehingga komoditi yang lain tidak lagi mendapat alokasi," kata dia. 

Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal. 

Melalui aplikasi tersebut, Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas. Diantaranya 4 unit pengantongan, enam unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor. 

"Datanya realtime, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari lini produksi hingga ke tingkat distributor," pungkasnya. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper