Bisnis.com, PURWAKARTA - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Purwakarta terus mendorong pelaku usaha untuk turut berakselerasi di era digital ini demi meningkatkan daya saing.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni dengan menggelar pelatihan digitalpreneur khususnya bagi mereka yang bergelut di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah ini.
Kepala DKUPP Kabupaten Purwakarta Karliati Djuanda menuturkan pendidikan dan pelatihan digitalpreneur ini akan membahas berbagai topik penting dalam ekonomi digital. Termasuk broadcasting, bisnis e-commerce, digitalisasi konten, e-learning, dan bisnis afiliasi.
"Pelatihan ini, mulai dilaksanakan selama tiga bulan. Terhitung per 1 Mei hingga 31 Juli nanti," ujar Karliati dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).
Karliati menjelaskan, saat ini program pelatihan tersebut masih dalam proses pendaftaran. Sesuai kuota yang disiapkan, program pelatihan ini akan diikuti sebanyak 750 pelaku UMKM yang tersebar di 17 kecamatan yang ada.
"Proses pendaftaran sendiri, sudah kita buka sejak 1 April kemarin dan akan ditutup pada 20 April mendatang," jelas dia.
Menurut Karliati, tujuan dari program pelatihan ini tak lain untuk membantu meningkatkan skil atau keterampilan para pelaku UMKM yang ada di wilayahnya dari sisi digitalisi supaya mereka bisa memperluas jangkauan bisnis.
"Ini juga bagian dari upaya kami untuk menciptakan Wirausaha Baru (WUB) Digitalpreneur di kita supaya bisa naik kelas," jelas dia.
Sehingga, lanjut Karliati, pihaknya mengajak para pelaku UMKM yang ada supaya tidak melewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan digital dan mengembangkan bisnis mereka.
"Untuk pendaftaran, itu dilakukan secara online dengan mengakses https://s.id/reg-digitalpreneur dengan batas waktu pendaftaran hingga 20 April mendatang," terang dia.
Karliati menambahkan, sejauh ini pemerintah terus berupaya untuk mendorong para pelaku UMKM supaya lebih melek teknologi. Mengingat, sampai saat ini cukup banyak dari para pelaku usaha yang masih menerapkan pola pemasaran secara konvensional.
"Di era digital seperti sekarang ini para pelaku UMKM diharapkan bisa lebih berinovasi. Misalnya, dengan memanfaatkan jejaring pasar online sebagai akses pemasarannya," kata dia.
Dari catatan yang ada, lanjut dia, hingga kini di wilayahnya masih terdapat sekitar 5.670 wirausaha baru yang tergabung dalam 150 kelompok UMKM dan masih menggunakan metode pemasaran konvensional dengan basis pasar yang terbatas.
"Dengan program ini, kami berharap produk UMKM lokal bisa naik kelas dan bisa turut bersaing di pasar global. Minimalnya, mereka bisa turut bekerjasama dengan marketplace yang sudah ada," pungkasnya. (K60)