Bisnis.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal lato-lato yang dianggap makin mengganggu dan kasus ciki ngebul.
Ridwan Kamil mengatakan mainan lato-lato bisa membahayakan jika dimainkan dengan tidak mengenal, waktu dan situasi.
"Sesuatu yang berlebihan dalam hidup ini tidak baik, itu aja kuncinya. Lato-lato kalau berlebihan, (dimainkan) berjam-jam, terus tidak kenal waktu, tidak kenal situasi, pasti membahayakan," katanya di Bandung, Kamis (12/1/2023).
Dia menilai larangan yang dikeluarkan oleh pihak sekolah dari kabupaten dan kota sudah tepat. Namun, bukan berarti lato-lato yang disalahkan, melainkan para pemainnya yang lupa waktu dan tidak melihat situasi.
"Jadi jangan disalahkan lato-latonya, yang disalahkan eksesif waktu yang orang Indonesia sudah kebiasaan kalau ada tren, mengeksploitasi. Lupa waktu, lupa sopan santun, lupa situasi," ungkapnya.
Karena itu jika kabupaten dan kota mengusulkan larangan bermain lato-lato tidak menjadi soal. Apalagi, jika dimainkan di sekolah terutama saat jam-jam belajar. Namun, aturan jangan sampai dipukul rata.
"Kalau di sekolah itu ternyata mengganggu, silakan dilarang. Kalau tidak mengganggu masih bisa ditoleransi, tidak masalah," katanya.
Pihaknya juga memastikan segera berkoordinasi membuat aturan soal ciki ngebul yang membuat 28 orang kelompok usia anak di dua kabupaten dan kota keracunan.
Dinkes Jabar juga sudah menetapkan kejadian ini sebagai darurat medis.
"Dapat laporan minggu ini memang ada agenda merapatkan itu. Nanti saya kabari setelah hasilnya. Saya belum ada data," ujarnya.