Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arifin dan Teten Kompak Siapkan Road Map Pembentukan Eksosistem Industri Kendaraan Listrik

Selain Kementerian ESDM, kementerian lain pun sudah melihat potensi yang besar dalam konversi kendaraan bensin menjadi kendaraan listrik.
Konvoi kendaraan listrik saat start dari Museum Geologi Kota Bandung./Bisnis
Konvoi kendaraan listrik saat start dari Museum Geologi Kota Bandung./Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Ekosistem industri kendaraan listrik saat ini terus digenjot. Selain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kementerian lain pun sudah melihat potensi yang besar dalam konversi kendaraan bensin menjadi kendaraan listrik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan saat ini pihaknya bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki tengah menyiapkan model bisnis dalam upaya peningkatan industri kendaraan listrik.

"Kita akan terus melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait mengenai program kendaraan listrik ini. Kita juga akan bekerja sama dengan para pelaku manufacturing pembuat komponen serta bersama Pak Teten (Menkop & UKM) membuat road map program kerja sama melibatkan usaha-usaha kecil untuk bisa aktif," kata Arifin di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (4/12/2022).

Menurut Arifin, saat ini pihaknya tengah fokus pembenahan industri kendaraan listrik dari hulu hingga hilir. Sehingga ekosistem industri kendaraan listrik bisa berjalan integral.

"Di sisi hulunya, industri-industri besar manufakturnya sedang berupaya untuk bisa membuat komponen-komponennya. Secara bersamaan juga kita siapkan infrastruktur-infrastruktur pendukungnya sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan sempurna," lanjut Arifin.

Kementerian ESDM sendiri, kata Arifin, telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe motor listrik pada 17 Agustus 2021.

Proses konversi tersebut dipastikan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai. 

Motor listrik tersebut pun menurutnya telah lolos uji endurance 10.000 KM selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.

"Pada tahun 2022 ini, Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030. Hal ini merupakan salah satu strategi Pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060," ungkap dia.

Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menilai program pengalihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik ini merupakan peluang besar untuk para pelaku UMKM, khususnya pembuat komponen termasuk para pemilik bengkel.

"Ini peluang bisnis bagi UMKM, makin banyak nanti bengkel-bengkel konversi dari motor-motor tua, dari pada jadi besi tua, nah kita konversi menjadi motor listrik," ungkap dia.

Teten melanjutkan, Pemerintah akan menyiapkan UMKM itu bagian dari industri sehingga UMKM dapat memproduksi komponen-komponen bagian dari kendaraan listrik.

"Saya tadi sudah bicara dengan Pak Arifin, bagaimana kita duduk sama-sama bikin bisnis modelnya karena kan perlu ada pelatihan supaya ada standarisasi dan sebagainya," jelasnya.

Selain itu, Teten juga melihat industri dunia otomotif menjadi lebih terbuka lantaran seluruh negara bisa memproduksi kendaraan-kendaraan listrik secara mandiri. 

"Bahkan, sekarang dengan teknologi listrik semua dunia bisa bikin, tidak lagi didominasi oleh negara industri maju, motor listrik, mobil listrik gampang banget kan gak ada mesinnya, tinggal baterai dan penggeraknya, dinamo. Apalagi pemerintah mendorong industri baterai litium, jadi mantap lah kita," jelasnya.

Wakil Menteri I BUMN akan mengakselarasi program kendaraan listrik. Ia menjelaskan, pada bulan Oktober Menteri Negara BUMN Erick Tohir telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) bahwa mulai dari sekarang semua kendaraan motor maupun mobil yang ada dil lingkungan Kementerian BUMN tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak.

"Motor dan mobil dinas Kementerian BUMN tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak. Jadi harus motor dan mobil listrik. Kita juga akan membesarkan GESIT yang merupakan produksi dari anak usaha PT WIKA," ujar Pahala.

Selain itu, Pahala juga menghimbau agar bank-bank yang tergabung dalam Himbara dan yang lainnya untuk mengubah kebijakannya lebih banyak memberikan pembiayaannya ke motor dan mobil listrik.

Kementerian ESDM pun kata dia berkomitmen mendorong Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ini sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien, mengurangi impor BBM menghemat devisa serta dapat menghemat subsidi BBM.

Target kendaraan listrik dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional dan Rancangan Net Zero Emission adalah sekitar 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030.

Untuk mendukung percepatan ekosistem KBLBB, Pemerintah bersama PT PLN (Persero) terus meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Hingga 17 Hingga 17 November 2022, telah tersedia 439 unit SPKLU di 328 lokasi dan 961 unit SPBKLU di 961 lokasi yang tersebar di wilayah Sumatera sebanyak 45 SPKLU dan 12 SPBKLU, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku sebanyak 35 SPKLU dan 13 SPBKLU, DKI Jakarta terbangun sebanyak 118 SPKLU dan 359 SPBKLU, Banten 25 SPKLU dan 227 SPBKLU, Jawa Barat 50 SPKLU dan 189 SPBKLU, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sebanyak 30 SPKLU dan 35 SPBKLU dan terakhir Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara sebanyak 136 SPKLU dan 126 SPBKLU. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper